Konflik Palestina Vs Israel
Janji Trump ke Pemimpin Arab: AS Akan Larang Israel Caplok Tepi Barat
Presiden AS Donald Trump berjanji ke pemimpin negara Arab dan Islam bahwa AS tidak akan mengizinkan Israel mencaplok Tepi Barat.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nuryanti
Para pemimpin dari delapan negara Arab dan Islam merilis pernyataan bersama setelah pertemuan dengan Trump di markas PBB di New York pada hari Selasa.
Pertemuan itu diselenggarakan atas undangan Presiden AS di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.
KTT tersebut dihadiri oleh Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Raja Abdullah II dari Yordania, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, Presiden Indonesia Prabowo Subianto, dan para pejabat senior dari Mesir, Arab Saudi, UEA, dan Pakistan.
"Mengakhiri perang di Gaza adalah langkah pertama menuju perdamaian yang adil dan abadi," bunyi pernyataan itu yang dikeluarkan pada hari Rabu (24/9/2025), lapor Al Jazeera.
Menurut pernyataan itu, mereka membahas situasi di Jalur Gaza, termasuk bencana kemanusiaan dan kerugian besar, serta konsekuensi yang besar dan serius bagi dunia.
"Kami menegaskan kembali posisi bersama untuk menolak pengungsian paksa dan perlunya mengizinkan kembalinya mereka yang telah pergi (mengungsi)," lanjutnya.
Mereka menyerukan diakhirinya perang di Jalur Gaza dan gencatan senjata segera yang menjamin pembebasan sandera, serta masuknya bantuan kemanusiaan menuju perdamaian yang adil dan abadi.
"Kami menekankan perlunya mengembangkan rencana komprehensif untuk rekonstruksi Gaza, berdasarkan rencana negara-negara Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) , serta pengaturan keamanan, dengan bantuan internasional untuk mendukung kepemimpinan Palestina," bunyi pernyataan itu.
"Kami menyatakan komitmen mereka untuk bekerja sama guna memastikan keberhasilan rencana tersebut dan membangun kembali kehidupan warga Palestina di Gaza," lanjutnya.
Para pemimpin negara Arab dan Islam menekankan perlunya mengembangkan rincian rencana untuk menjaga stabilitas di Jalur Gaza, Tepi Barat dan tempat suci di Yerusalem.
Mereka juga mendukung upaya reformasi Otoritas Palestina untuk mengelola pemerintahan Negara Palestina di masa depan.
Update Serangan Israel di Jalur Gaza
Sejak pecahnya perang pada Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 65.419 orang Palestina dan melukai sedikitnya 167.160 lainnya, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza pada Rabu.
Situasi kemanusiaan semakin memburuk akibat blokade bantuan, dengan kelaparan menelan 440 korban jiwa, termasuk 147 anak-anak.
Sejak Mei 2025, serangan terhadap warga yang mengantre bantuan juga menewaskan 2.531 orang dan melukai lebih dari 18.531 orang, seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Pada hari Rabu, Kepala staf militer Israel Eyal Zamir mengatakan Israel akan melanjutkan serangan militer ke Kota Gaza yang telah ditinggalkan oleh warga Palestina yang mengungsi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.