Konflik Palestina Vs Israel
Janji Trump ke Pemimpin Arab: AS Akan Larang Israel Caplok Tepi Barat
Presiden AS Donald Trump berjanji ke pemimpin negara Arab dan Islam bahwa AS tidak akan mengizinkan Israel mencaplok Tepi Barat.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan tidak akan mengizinkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mencaplok Tepi Barat, dalam janjinya kepada para pemimpin dari delapan negara Arab dan Muslim di markas besar PBB, Selasa (23/9/2025).
Kabar tersebut disampaikan oleh enam orang yang mengetahui diskusi tersebut kepada Politico pada Rabu (24/9/2025).
Dua orang di antaranya mengatakan Trump bersikap tegas terhadap topik tersebut dan berjanji bahwa Israel tidak akan diizinkan untuk mencaplok wilayah Tepi Barat, yang diperintah oleh Otoritas Palestina, bukan kelompok Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) yang berkuasa di Jalur Gaza.
Terlepas dari jaminan Trump, gencatan senjata untuk mengakhiri perang Israel yang telah berlangsung hampir dua tahun melawan Hamas masih jauh dari kenyataan, menurut keterangan salah satu sumber.
Dalam pertemuan itu, Trump juga mengajukan proposal yang berisi 21 poin untuk perdamaian di Jalur Gaza.
Utusan khusus untuk misi perdamaian, Steve Witkoff, memberikan beberapa detail mengenai proposal tersebut pada hari Rabu.
"Kami mempresentasikan apa yang kami sebut rencana 21 poin Trump untuk perdamaian di Timur Tengah di Gaza," ujarnya pada KTT Concordia di New York, pada Rabu, lapor Reuters.
"Saya pikir ini menjawab kekhawatiran Israel dan juga kekhawatiran semua negara tetangga di kawasan ini," kata Witkoff, namun tidak menyebutkan komentar apa pun tentang Tepi Barat.
Sebelum pertemuan tersebut, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa pertemuan tersebut merupakan "pertemuan terpenting" baginya hari itu.
Namun ia meninggalkan pertemuan tersebut tanpa berbicara kepada wartawan.
Selain itu, para peserta pertemuan belum mengeluarkan pernyataan resmi apa pun tentang substansi pembicaraan mereka.
Baca juga: Pertemuan Trump dengan Pemimpin Arab-Muslim Tuai Pujian Erdogan, Bahas Akhiri Perang Gaza
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut pertemuan itu "bermanfaat" pada Selasa (23/9/2025) malam dalam sebuah wawancara di Fox News Channel, tetapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Erdogan dan Trump dijadwalkan bertemu kembali di Gedung Putih pada hari Kamis (25/9/2025).
Pada hari yang sama, Netanyahu kembali memperingatkan bahwa Negara Palestina tidak akan didirikan, setelah banyak negara yang mengakui Negara Palestina di Majelis Umum PBB.
Sementara itu, Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Politico.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.