Senin, 29 September 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Apa Itu Antifa? Donald Trump Ingin Menetapkannya sebagai Organisasi Teroris

Antifa adalah singkatan dari anti-fasis (anti-fasisme), prinsip atau paham nasionalis ekstrem yang menganjurkan pemerintahan otoriter.

|
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Gedung Putih | Truth Social Donald Trump
ANTIFA DILARANG - Foto yang dirilis oleh Gedung Putih, menampilkan saat Donald Trump menandatangani perintah eksekutif mengenai gugus tugas Olimpiade 2028 pada 5 Agustus 2025 serta tangkap layar postingan Truth Social Donald Trump. Ini penjelasan Antifa dan alasan Donald Trump menargetkannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan akan menetapkan Antifa sebagai "organisasi teroris besar".

Trump membuat pengumuman tersebut di Truth Social pada Kamis (18/9/2025) saat kunjungan kenegaraan ke Inggris.

Ia juga menyerukan penyelidikan terhadap orang-orang yang diyakini mendanai gerakan tersebut.

"Dengan senang hati saya sampaikan kepada banyak Patriot AS bahwa saya menetapkan ANTIFA, SEBUAH BENCANA KIRI YANG SAKIT, BERBAHAYA, DAN RADIKAL, SEBAGAI ORGANISASI TERORIS BESAR," tulis Trump.

"Saya juga sangat merekomendasikan agar mereka yang mendanai ANTIFA diselidiki secara menyeluruh sesuai dengan standar dan praktik hukum tertinggi."

Apa Itu Antifa?

Mengutip Independent, Antifa adalah singkatan dari anti-fasis (anti-fasisme).

Menurut KBBI, fasisme adalah prinsip atau paham nasionalis ekstrem yang menganjurkan pemerintahan otoriter.

Antifa merupakan gerakan sayap kiri yang tidak memiliki hierarki atau organisasi yang jelas.

Mengutip dictionary.com, dalam dunia politik, istilah "kiri" diterapkan pada orang atau kelompok yang berpandangan liberal.

Umumnya, hal ini berarti mereka mendukung reformasi progresif, terutama terkait kesetaraan sosial dan ekonomi.

Istilah "kiri jauh" sering digunakan untuk merujuk pada mereka yang dianggap memiliki pandangan ekstrem dan revolusioner.

Secara kolektif, orang, kelompok, serta posisi yang mereka pegang disebut sebagai Kiri atau sayap kiri.

Baca juga: Kontroversi Seputar Patung Emas Raksasa Bitcoin Donald Trump, Siapa di Baliknya?

Sebaliknya, istilah "kanan" merujuk pada orang atau kelompok yang berpandangan konservatif.

Umumnya, hal ini berarti mereka cenderung mempertahankan kondisi dan institusi yang ada, atau ingin memulihkan kondisi tradisional serta membatasi perubahan.

Istilah "sayap kanan ekstrem" sering digunakan untuk menggambarkan sudut pandang yang lebih ekstrem dan nasionalistis, termasuk fasisme serta ideologi yang menindas.

Orang dan kelompok yang menganut pandangan ini secara kolektif disebut Kanan atau sayap kanan.

Di AS, istilah kiri sering diasosiasikan dengan Partai Demokrat, sementara kanan dengan Partai Republik, partai yang dipimpin Donald Trump.

Mantan Direktur FBI di era Trump, Christopher Wray, mengatakan kepada Kongres pada 2020 bahwa Antifa bukanlah sebuah kelompok atau organisasi, melainkan sebuah gerakan atau ideologi.

ADL, organisasi internasional non-pemerintah yang didirikan untuk memerangi antisemitisme, juga menyebut Antifa sebagai "gerakan terdesentralisasi tanpa pemimpin, terdiri dari kelompok, jaringan, dan individu yang terpisah-pisah."

Meskipun ada sejumlah aktor ekstrem yang mengaku berafiliasi dengan Antifa dan melakukan kekerasan atau vandalisme, ADL menegaskan bahwa perilaku tersebut bukanlah norma.

Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Belum jelas dampak apa yang mungkin ditimbulkan pengumuman Trump, mengingat Antifa bukanlah sebuah organisasi formal.

Pemerintah AS juga tidak memberikan penjelasan publik yang komprehensif tentang kelompok-kelompok yang bisa dianggap sebagai organisasi teroris domestik, sebagian karena kekhawatiran akan kebebasan berbicara. 

Pengumuman ini muncul seminggu setelah aktivis sayap kanan Charlie Kirk ditembak mati saat berpidato di Universitas Utah Valley.

Trump dan sekutunya sejak itu mengecam kelompok-kelompok sayap kiri dan menyalahkan mereka atas meningkatnya permusuhan terhadap kaum konservatif.

Trump bersama Wakil Presiden JD Vance juga berjanji akan menyelidiki organisasi-organisasi berhaluan kiri pasca pembunuhan Kirk, lapor Bloomberg.

Apakah Antifa Pernah Terlibat dalam Kekerasan?

Mengutip BBC, para kritikus mengatakan hal yang membedakan Antifa dari kelompok sayap kiri arus utama adalah kesediaan sebagian aktivisnya untuk menggunakan kekerasan demi memperjuangkan tujuan mereka, yang mereka klaim sebagai bentuk pembelaan diri.

Aktivis Antifa sering mengenakan pakaian gelap dan menutupi wajah saat beraksi.

Baca juga: Kate Middleton Berkilau di Hadapan Donald Trump: Chanel Klasik dan Tiara Diana Jadi Sorotan

Video daring yang ditinjau BBC menunjukkan beberapa dari mereka membawa tongkat, tameng, dan semprotan merica dalam demonstrasi.

Pada 2017, sekitar 100 aktivis bertopeng dengan spanduk dan bendera Antifa menyerang sekelompok pengunjuk rasa sayap kanan di Berkeley, California, yang mengakibatkan banyak penangkapan.

Selama kerusuhan di AS setelah pembunuhan George Floyd pada 2020, seorang aktivis yang mengaku sebagai anggota Antifa, Michael Reinoehl (48), menembak mati seorang pendukung Patriot Prayer, kelompok sayap kanan ekstrem di Portland.

Reinoehl kemudian ditembak mati oleh polisi.

Saat itu, Trump juga pernah berjanji menetapkan Antifa sebagai organisasi teroris pada masa jabatan pertamanya.

Namun, para ahli hukum kala itu memperingatkan bahwa langkah tersebut tidak memiliki dasar hukum yang kuat dan berpotensi melanggar kebebasan berbicara, lapor Reuters.

Respons

Senator Bill Cassidy, seorang Republikan, memuji rencana Trump menetapkan Antifa sebagai organisasi teroris, menurut Associated Press.

"Antifa memanfaatkan gerakan keluhan yang sah untuk mempromosikan kekerasan dan anarki, yang bertentangan dengan keadilan bagi semua," katanya.
"Presiden benar mengakui peran destruktif Antifa dengan menetapkan mereka sebagai teroris domestik."

Namun, pihak lain lebih kritis, termasuk David Axelrod dari CNN, yang memperingatkan bahwa penetapan tersebut bisa menjadi dalih untuk menyerang lawan politik.

"Mereka akan mengejar semua orang dan semua yang mereka tempatkan di bawah payung itu, meskipun itu bukan sebuah organisasi," kata Axelrod.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan