Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Barat Mau Kirim Pasukan Perdamaian ke Ukraina, Putin: Target Sah Bagi Pasukan Rusia

Vladimir Putin menyebut, pasukan Barat yang berada di Ukraina akan menjadi target yang "sah" bagi militer Rusia.

khaberni/tangkap layar
DRONE SERANG - Pasukan Ukraina menyiapkan pesawat nirawak (drone) serang untuk diluncurkan ke wilayah Rusia. menghancurkan 48 pesawat tak berawak Ukraina hanya dalam waktu lima jam hingga Sabtu (5/7/2025) malam, termasuk lima di daerah sekitar Moskow, dua di antaranya menuju ibu kota, Moskow. 

Moskow telah berulang kali menyatakan tidak akan menerima pembahasan jaminan keamanan apa pun tanpa partisipasinya, dengan alasan kalau Rusia harus menjadi pihak dalam perundingan tersebut — sebuah posisi yang oleh para analis diibaratkan seperti membiarkan rubah menjaga kandang ayam.

Pada Jumat, Putin menolak gagasan pasukan penjaga perdamaian Barat sepenuhnya, dan menegaskan bahwa penyelesaian apa pun harus cukup untuk menjaga perdamaian antara Rusia dan tetangganya.

"Jika keputusan yang diambil akan mengarah pada perdamaian, perdamaian jangka panjang, maka saya sama sekali tidak melihat alasan kehadiran mereka di wilayah Ukraina. Karena jika kesepakatan tercapai, jangan ada yang meragukan kalau Rusia akan sepenuhnya mematuhinya," ujarnya.

Ukraina dan sekutu Baratnya tetap tidak yakin Rusia akan mematuhi perjanjian damai jika itu tercapai. 

Mereka merujuk pada catatan panjang pelanggaran Rusia yang dimulai sejak Memorandum Budapest 1994.

Berdasarkan perjanjian pasca-Soviet tersebut, Kiev menyerahkan persenjataan nuklirnya dengan imbalan jaminan dari Rusia, Amerika Serikat, dan Inggris kalau kedaulatan dan perbatasannya akan dihormati dan kekerasan tidak akan digunakan terhadapnya.

Di tengah hiruk-pikuk diplomatik dalam beberapa bulan terakhir, yang berpuncak pada pertemuan puncak Rusia-AS di Alaska pada bulan Agustus, para pemimpin Barat menuduh Putin mengulur waktu sementara pasukannya bergerak maju di Ukraina timur.

Dalam konferensi pers di Tiongkok awal pekan ini, Putin membanggakan kalau pasukan Rusia "maju ke segala arah," meskipun para analis mengatakan kemajuan tersebut telah mengorbankan banyak nyawa.

Mungkin yang paling mengemuka, Putin mengatakan bahwa jika diplomasi gagal, Rusia siap terus berjuang hingga mencapai tujuannya melalui cara militer.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan