Konflik Rusia Vs Ukraina
Barat Mau Kirim Pasukan Perdamaian ke Ukraina, Putin: Target Sah Bagi Pasukan Rusia
Vladimir Putin menyebut, pasukan Barat yang berada di Ukraina akan menjadi target yang "sah" bagi militer Rusia.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Barat Mau Kirim Pasukan Perdamaian ke Ukraina, Putin: Target Sah Bagi Rusia
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, Jumat (5/9/2025) memperingatkan rencana negara-negara Barat yang hendak mengirim pasukan ke Ukraina.
Putin menyebut, pasukan Barat yang berada di Ukraina akan menjadi target yang "sah" bagi militer Rusia.
Ancaman Putin ini menjadi respons yang menentang rencana sekutu Barat Ukraina untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian internasional setelah penyelesaian perang tercapai.
Baca juga: Disebut Putin Heroik, 2 Ribu Tentara Korea Utara Tewas Saat Berperang Buat Rusia Melawan Ukraina
Koalisi negara Barat itu terdiri dari lebih dari dua lusin negara, yang dipimpin oleh Prancis dan Inggris.
Mereka, pada Kamis kemarin mengumumkan kalau mereka siap mengirim "pasukan penenang" ke Ukraina untuk berpatroli dan menegakkan perjanjian damai apa pun yang mungkin terjadi.
Ukraina bersikeras bahwa jaminan keamanan yang didukung oleh pasukan asing sangat penting untuk mencegah Rusia memperbarui serangan terhadap negara itu.
"Jika ada pasukan yang muncul di sana, terutama saat ini di tengah pertempuran, kami berasumsi kalau mereka akan menjadi target yang sah," ujar Vladimir Putin di Forum Ekonomi Timur di kota Vladivostok.
Putin berpendapat kalau pengerahan pasukan -apapun namanya- itu akan menghambat, alih-alih mengamankan, perdamaian jangka panjang.
Ia juga menegaskan kembali pandangannya kalau hubungan militer Ukraina yang semakin erat dengan Barat merupakan salah satu "akar penyebab" konflik.
Kedekatan Ukraina dan Varat merupakan satu dari daftar keluhan Putin yang mendorongnya untuk memerintahkan invasi skala penuh militer Rusia ke Ukraina.

Barat Klaim Pasukan Datang Bukan untuk Bertempur
Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang berdiri di samping Volodymyr Zelensky dari Ukraina pada hari Kamis, mengatakan 26 negara telah secara resmi berkomitmen untuk misi tersebut, meskipun detail seperti jumlah pasukan dan kontribusinya masih belum jelas.
Ia menekankan bahwa pasukan tersebut tidak akan bertempur di garis depan, melainkan bertugas untuk "mencegah agresi besar baru."
Zelensky menyambut baik janji tersebut sebagai "langkah serius dan konkret pertama" dalam mengamankan masa depan Ukraina pascaperang.
Namun, Rusia kemungkinan besar tidak akan mendukung "pasukan penenang" Barat, yang menimbulkan pertanyaan apakah rencana tersebut sudah pasti gagal sejak awal.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Ekspor BBM Rusia Anjlok ke Level Terendah Gegara Ukraina Serang Besar-besaran Kilang Minyak Moskow |
---|
Mantan Duta Besar AS untuk NATO: Drone Rusia ke Polandia Adalah Tindakan Disengaja |
---|
Jerman dan Swedia Kerahkan Jet Tempur Cegat Pesawat Pengintai IL-20M Rusia di Atas Laut Baltik |
---|
Moskow Diguyur Serangan Drone Besar-besaran Ukraina, Kilang Gazprom Kena Hantam 2 Kali dalam Sepekan |
---|
Kemenkeu Rusia Usulkan Kenaikan PPN Jadi 22 Persen untuk Danai Perang Ukraina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.