Xi Jinping Suguhi Menu Mewah untuk Putin, Kim Jong Un dan Pemimpin Dunia, Sup Kerang hingga Salmon
Xi Jinping menyuguhkan jamuan makan siang mewah untuk para pemimpin dunia yang menghadiri parade militer di Beijing
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Salma Fenty
Dari Asia Tenggara, Presiden Indonesia Prabowo Subianto serta Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim ikut hadir.
Sejumlah pemimpin Asia Tengah seperti Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Kirgistan Sadyr Japarov, dan Presiden Turkmenistan Serdar Berdimuhamedov turut memeriahkan acara.
Nama besar lainnya yang hadir di parade tersebut di antaranya Presiden Mongolia Ukhnaa Khurelsukh, Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif, Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli, Presiden Maladewa Mohamed Muizzu, serta Presiden Belarus Alexander Lukashenko.
Dari kawasan lain, parade juga dihadiri Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Presiden Republik Kongo Denis Sassou Nguesso, Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa, Presiden Serbia Aleksandar Vučić, Presiden Slovakia Robert Fico, hingga Perdana Menteri Kuba Miguel Díaz-Canel.
Tidak ketinggalan, pemimpin Myanmar Min Aung Hlaing juga hadir sebagai representasi Asia Tenggara.
Dengan deretan tokoh besar tersebut, parade militer kali ini tidak hanya menjadi pertunjukan kekuatan militer Tiongkok, tetapi juga panggung diplomasi internasional yang menunjukkan siapa saja mitra strategis Beijing di tengah perubahan lanskap politik global.
Tiongkok Pamer Rudal "Pembunuh Guam", Drone Canggih, hingga Senjata Laser dalam Parade Militer
Parade militer besar-besaran di Tiongkok bukan hanya menampilkan barisan pasukan, tetapi juga deretan persenjataan terbaru yang diklaim semakin canggih.
Sejumlah senjata yang diperlihatkan diyakini sebagai pesan strategis Beijing terhadap Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan.
Salah satu sorotan utama adalah rudal balistik jarak menengah DF-26D.
Senjata ini disebut para pengamat AS sebagai “Pembunuh Guam” karena dengan jangkauan hingga 4.000 kilometer, rudal tersebut mampu mencapai pangkalan militer AS di Guam.
Tiongkok juga menampilkan rudal YJ-17, yang diduga merupakan versi terbaru dari DF-17 dengan wahana luncur hipersonik.
Baca juga: Fakta-Fakta Parade Militer China 3 September 2025, Apa Saja yang Akan Dipamerkan?
Senjata ini termasuk kategori rudal antikapal, dan diperkirakan dapat diluncurkan dari kapal perang armada laut Tiongkok yang kini disebut terbesar di dunia. Kehadiran YJ-17 memberi sinyal bahwa kapal induk AS bisa menjadi sasaran rentan di kawasan Indo-Pasifik.
Selain itu, parade turut memamerkan teknologi drone udara "loyal wingman".
Drone ini bekerja di bawah kendali jet tempur atau pesawat pengebom berawak dengan bantuan kecerdasan buatan.
Fungsinya beragam, mulai dari pengintaian garis depan, pengacau elektronik, umpan, hingga kemungkinan membawa rudal atau bom untuk serangan udara.
Sumber: TribunSolo.com
Donald Trump dan Xi Jinping Berbicara via Telepon, TikTok dan Perdagangan Jadi Topik Utama |
![]() |
---|
Korea Utara Pamer Kekuatan, Kim Jong Un Awasi Uji Coba Drone Baru |
![]() |
---|
TikTok AS Ganti Tuan? Inilah Sosok Misterius yang Diduga Jadi Pemilik Baru |
![]() |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.304: Trump Kritik Putin dan Sebut Rusia Alami Kerugian Besar |
![]() |
---|
Rusia Diduga Militerisasi 35 Ribu Anak Ukraina, Dilatih Merakit Drone |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.