Senin, 6 Oktober 2025

Fakta-Fakta Parade Militer China 3 September 2025, Apa Saja yang Akan Dipamerkan?

Inilah fakta-fakta seputar parade militer besar-besaran yang akan digelar China pada Rabu, 3 September 2025.

Penulis: Tiara Shelavie
Tangkap layar YouTube CGTN
PARADE MILITER CHINA - Tangkap layar YouTube CGTN, menampilkan parade militer Peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II, September 2015. Inilah fakta-fakta seputar parade militer besar-besaran yang akan digelar China pada Rabu, 3 September 2025. 

TRIBUNNEWS.COM – Pada Rabu (3/9/2025), China akan menggelar parade militer besar-besaran di ibu kota Beijing untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.

Dalam parade tersebut, Presiden China Xi Jinping akan didampingi oleh para pemimpin dari sejumlah negara yang paling banyak mendapat sanksi di dunia – termasuk Rusia, Korea Utara, Iran, dan Myanmar – serta beberapa pemimpin negara berkembang lainnya.

Namun, hampir tidak ada pemimpin dari negara-negara Barat yang akan hadir.

Parade ini dinilai sebagai unjuk kekuatan militer dan diplomatik China di tengah negosiasi berisiko tinggi dengan pemerintahan Donald Trump di Amerika Serikat mengenai tarif impor perdagangan.

Mengutip The Guardian, berikut fakta-fakta penting tentang parade militer tersebut:

1. Tokoh yang Akan Hadir

PUTIN BERTEMU XI - Foto diambil dari laman Kantor Presiden Rusia pada Senin (1/9/2025) memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping pada upacara penyambutan resmi pada 31 Agustus 2025.
PUTIN BERTEMU XI - Foto diambil dari laman Kantor Presiden Rusia pada Senin (1/9/2025) memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping pada upacara penyambutan resmi pada 31 Agustus 2025. (Foto: Sergei Bobylev, RIA Novosti)

Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dipastikan akan menghadiri parade Hari Kemenangan.

Ini akan menjadi kali pertama kedua pemimpin tersebut tampil bersama di depan umum bersama Xi Jinping.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian juga diperkirakan hadir.

Para analis politik dan ekonomi Barat menyebut kelompok ini sebagai “axis of upheaval” atau "poros pergolakan".

Kepala junta Myanmar, Min Aung Hlaing, yang jarang bepergian ke luar negeri, juga dikonfirmasi akan hadir, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China pada Kamis lalu.

Sebagian besar pemimpin Barat diperkirakan akan menghindari parade tersebut.

Satu-satunya kepala negara atau pemerintahan Barat yang akan hadir adalah Robert Fico, Perdana Menteri Slovakia yang merupakan anggota Uni Eropa, serta Aleksandar Vučić, Presiden Serbia.

Baca juga: Dari Korea Utara ke Beijing, Kim Jong Un Naik Kereta Lapis Baja, Hadiri Parade Militer China

Fico diketahui menentang sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina dan bahkan menjalin hubungan erat dengan Moskow.

Vučić juga sempat mengunjungi Moskow pada Mei lalu dan berupaya menjaga hubungan baik dengan Rusia dan China, meskipun Serbia tetap berkomitmen untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan diwakili oleh Wakil Sekretaris Jenderal Li Junhua, yang sebelumnya menjabat di berbagai posisi penting di Kementerian Luar Negeri China, termasuk sebagai Duta Besar China untuk Italia, San Marino, dan Myanmar.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved