Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Undang Zelenskyy ke Moskow, Sinyal Perang Rusia-Ukraina Berakhir?
Putin menyatakan kesiapannya untuk bertemu dengan Zelensky di Moskow untuk membahas usulan gencatan senjata
Rusia juga menyoroti keterlibatan Amerika Serikat. Putin mengatakan, pemerintahan Presiden Donald Trump menunjukkan sinyal positif dan “tulus” untuk mendorong tercapainya solusi politik.
Ia bahkan menyinggung adanya peluang pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dengan catatan perundingan itu dipersiapkan matang dan menghasilkan kemajuan nyata.
“Saya tidak pernah menolak pertemuan. Namun, jika tidak dipersiapkan dengan baik, maka hasilnya hanya simbolis. Itu tidak akan membantu siapa pun,” tegasnya.
Sejumlah analis menilai syarat perdamaian Rusia masih sulit diterima Ukraina, yang menuntut pemulihan penuh kedaulatan wilayahnya.
Namun, pernyataan Putin dinilai membuka peluang diplomasi baru, terutama jika didukung tekanan internasional untuk mengakhiri perang yang telah menelan ratusan ribu korban dan mengguncang ekonomi global.
Dengan pernyataan terbaru ini, bola kini berada di tangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Apakah pemimpin Ukraina itu akan menerima undangan Putin untuk datang ke Moskow masih menjadi tanda tanya besar, namun jelas bahwa wacana ini menambah babak baru dalam dinamika diplomasi internasional terkait perang di Ukraina.
Perang Rusia-Ukraina Berlangsung Selama Lebih dari 3 Tahun
Perang antara Rusia dan Ukraina kini telah berlangsung lebih dari 3 tahun.
Menurut situs Parliament.uk, Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Pasukan Rusia menyerbu dari arah Belarus di utara, Rusia di timur, dan Krimea di selatan.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut operasi ini sebagai “operasi militer khusus” untuk melindungi rakyat Donbas dan “mendemiliterisasi serta denazifikasi Ukraina”.
Ia membantah adanya niat untuk menduduki wilayah Ukraina.
Namun, selama tiga tahun terakhir, Rusia terus melancarkan serangan besar-besaran, termasuk menargetkan infrastruktur sipil penting.
Total korban diperkirakan mencapai ratusan ribu dari kedua belah pihak, meski angkanya tidak bisa diverifikasi secara resmi.
Pada Oktober 2022, Rusia menandatangani perjanjian aneksasi terhadap Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia, meski wilayah-wilayah itu belum sepenuhnya berada di bawah kendali mereka.
Ukraina tetap bertekad merebut kembali seluruh wilayahnya, termasuk Krimea yang telah dianeksasi Rusia sejak 2014.
Hingga kini, belum terlihat apakah Rusia dan Ukraina akan menyepakati gencatan senjata.
(Tribunnews.com / Namira/Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.