Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Undang Zelenskyy ke Moskow, Sinyal Perang Rusia-Ukraina Berakhir?
Putin menyatakan kesiapannya untuk bertemu dengan Zelensky di Moskow untuk membahas usulan gencatan senjata
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapannya untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Moskow, di tengah meningkatnya tekanan internasional agar tercapai gencatan senjata.
Dalam keterangan resmi yang dikutip Anadolu, Putin siap menggelar perundingan dengan Zelensky asalkan pertemuan tersebut dipersiapkan secara matang dan berpotensi menghasilkan kemajuan nyata dalam upaya mengakhiri konflik yang berkepanjangan.
Pernyataan itu diungkap Putin dalam konferensi pers di Beijing, usai menghadiri serangkaian acara bilateral.
Ia mengungkapkan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya mendorong adanya pertemuan langsung antara dirinya dan Zelensky dalam pertemuan puncak di Alaska bulan lalu.
Akan tetapi menurut Moskow tawaran itu kurang persiapan selain itu Putin juga masih meragukan komitmen Ukraina, karena menurutnya usulan Rusia pada 2022 soal penghentian konflik tidak ditanggapi konsisten, terutama setelah penarikan pasukan Rusia dari sekitar Kyiv.
“Saya tidak pernah menolak ini, asalkan pertemuannya dipersiapkan dengan matang dan dapat menghasilkan beberapa hasil yang positif,” ujar Putin.
“Donald bertanya kepada saya apakah saya bisa mengatur pertemuan semacam itu. Saya menjawab ya, itu mungkin. Pada akhirnya, jika Zelensky siap, biarkan dia datang ke Moskow lalu pertemuan itu akan terlaksana,” imbuhnya
Rusia Tegaskan Syarat Perdamaian
Putin menegaskan keyakinannya bahwa peluang kesepakatan damai masih terbuka.
Putin menegaskan bahwa peluang perdamaian dengan Ukraina tetap terbuka, namun membutuhkan syarat-syarat mendasar yang harus dipenuhi oleh pihak Kyiv.
Adapun syarat utama yang diajukan Rusia adalah agar otoritas Ukraina menghormati pilihan politik masyarakat di wilayah tenggara Ukraina, yakni menarik pasukan dari area tersebut, serta menghentikan operasi militer.
Baca juga: Obrolan Rahasia Xi Jinping–Putin Tertangkap Kamera, Diskusi Soal Keabadian di Tengah Parade Militer
“Pada tahun 2022 kami mengusulkan agar otoritas Ukraina menghormati pilihan rakyat di tenggara Ukraina, menarik pasukan mereka, dan segera mengakhiri konflik ini. Usulan itu sebenarnya tidak sepenuhnya ditolak pada waktu itu,” ujar Putin.
Namun, ia menuding bahwa setelah pasukan Rusia ditarik dari sekitar Kyiv atas desakan negara-negara Eropa Barat, sikap Ukraina berubah.
“Situasi langsung berbalik. Kami diberitahu dengan jelas bahwa pihak mereka akan berjuang sampai akhir, bahkan dengan cara yang paling ekstrem,” kata Putin.
Meski demikian, Putin mengatakan masih ada ruang kompromi jika “akal sehat” diutamakan oleh kedua belah pihak.
Ia menekankan bahwa solusi damai hanya dapat dicapai jika ada kesepakatan politik yang menjamin keamanan Rusia dan mengakui realitas di lapangan, termasuk status wilayah yang kini dikuasai Moskow.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.