Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Aktivitas Mata-mata Rusia Terdeteksi 4 Kali dalam Seminggu di Alaska, NORAD Kerahkan F-16

Hubungan AS dan Rusia masih menegang meski Putin dan Donald Trump bertemu dua minggu lalu di Alaska, aktivitas militer justru meningkat.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Foto Angkatan Udara AS/Prajurit Satu Carson Jeney
NORAD - Sebuah pesawat tempur F-16 Fighting Falcon milik Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara lepas landas untuk mendukung Operasi Polar Vortex pada 11 September 2024, di Pangkalan Angkatan Udara Eielson, Alaska. Hubungan AS dan Rusia masih menegang meski Putin dan Donald Trump bertemu dua minggu lalu di Alaska, aktivitas militer justru meningkat. 

Sebagai tanggapan, NORAD mengerahkan dua F-16 dan satu KC-135 untuk keempat penerbangan tersebut, dengan tiga misi terakhir juga didukung oleh E-3 Sentry, pesawat komando dan kontrol udara.

Pakar Militer: “Pesan Strategis Rusia”

Pensiunan Jenderal Glen D. VanHerck, mantan kepala NORAD dan Komando Utara AS, menyebut aktivitas ini tidak mengejutkan.

“Ini tidak selalu terjadi, tetapi saya rasa ini bukan alasan untuk khawatir. Saya melihatnya sebagai pesan strategis yang sifatnya normal dan rutin,”
kata VanHerck kepada Air & Space Forces Magazine.

Namun, beberapa pakar menduga penerbangan Rusia berkaitan dengan latihan militer skala besar Northern Edge, yang diselenggarakan oleh Komando Indo-Pasifik AS.

Northern Edge adalah latihan gabungan militer yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Teluk Alaska.

Latihan ini melibatkan 6.400 personel, 100 pesawat tempur, 7 kapal perang dari AS dan Kanada.

Ada pula kapal induk USS Abraham Lincoln dengan sayap udara F-35C siluman, F/A-18, dan pesawat peperangan elektronik EA-18G Growler.

“Tidak diragukan lagi, upaya Rusia ini bertujuan mengumpulkan intelijen terkait Northern Edge, karena latihan ini sering menguji peralatan dan taktik baru,” ujar Mark Montgomery, pensiunan Laksamana Muda AL AS dan peneliti di Foundation for Defense of Democracies.

Il-20: Pesawat Intelijen Era Perang Dingin

Pesawat Il-20 COOT merupakan pesawat pengumpulan intelijen elektronik yang dikembangkan Uni Soviet pada era Perang Dingin.

Pesawat ini kerap terdeteksi dan dicegat oleh NATO di kawasan Baltik dan juga pernah digunakan Rusia dalam operasi di Suriah.

Baca juga: Bertemu Trump di Alaska, Vladimir Putin Bawa Pulang Kotoran BAB-nya ke Moskow, Apa Alasannya?

Pada 2018, salah satu Il-20 ditembak jatuh secara tidak sengaja oleh pasukan Suriah dalam insiden tembak-menembak di kawasan Latakia.

Menurut VanHerck, keterbatasan kemampuan Il-20 membuatnya kecil kemungkinan bisa mendapatkan informasi sensitif dari latihan Northern Edge.

Rusia, China, dan Kepentingan Arktik

Selain pesawat Rusia, NORAD juga memantau keberadaan lima kapal pemecah es China dan sebuah kapal penelitian milik Beijing yang saat ini beroperasi di kawasan Arktik, setelah melewati Alaska pada awal Agustus.

Situasi ini semakin menarik perhatian publik setelah pertemuan puncak di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, Alaska, antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin awal bulan ini.

Trump bahkan memerintahkan pameran kekuatan udara, termasuk menampilkan pesawat tempur F-22 Raptor dan pengebom siluman  B-2 Spirit, sebagai pesan simbolis kepada Putin.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved