Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Izinkan Warga Gaza Pindah ke Luar Negeri selama dan setelah Perang

Perdana Menteri Israel Netanyahu mengizinkan warga Gaza untuk pindah ke luar negeri selama dan setelah perang. Sebut perpindahan itu karena konflik.

Facebook PM Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Facebook PM Israel pada Rabu (13/8/2025). Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan istrinya Sara (tidak terlihat dalam foto), berpartisipasi dalam peresmian Museum Knesset di Froumine House di Yerusalem pada 12 Agustus 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan Israel akan mengizinkan penduduk Gaza yang ingin melarikan diri dari perang yang sedang berlangsung di wilayah tersebut untuk pindah ke luar negeri.

Netanyahu mengatakan hal tersebut terjadi karena "konflik".

"Hal ini terjadi di semua konflik," kata Netanyahu ketika ditanya dalam sebuah wawancara berbahasa Ibrani dengan saluran internasional i24 News tentang kemungkinan penduduk Gaza beremigrasi ke luar negeri, Selasa (12/8/2025).

"Kami akan mengizinkannya, selama dan setelah pertempuran," lanjutnya.

Netanyahu menekankan bahwa kesepakatan parsial dengan Hamas adalah sesuatu dari masa lalu dan bahwa mereka sekarang berada dalam tahap kesepakatan komprehensif dan tidak ada jalan kembali.

"Sebagai bagian dari diskusi tentang syarat-syarat kami untuk pembebasan semua sandera, baik yang hidup maupun yang mati, kesepakatan parsial itu sudah ketinggalan zaman. Kami telah mencoba berbagai cara, dan ternyata mereka menipu kami," katanya.

Ia mengatakan membebaskan sandera adalah tujuan Israel dalam serangannya di Jalur Gaza.

"Bagaimanapun, mereka akan meninggalkan banyak sandera di tangan mereka, hidup dan mati. Kami menginginkan mereka semua. Saya menginginkan mereka semua, hidup dan mati. Itulah sebabnya kami berjuang, dan saya tidak mengatakan bahwa saya tidak akan siap membahasnya," ujarnya.

Netanyahu menyebutkan syarat dari Israel untuk Hamas sebelum mengakhiri perang.

"Saya menginginkan semuanya dalam kerangka mengakhiri perang... sebuah kesepakatan komprehensif, tetapi dengan lima syarat saya untuk mengakhiri perang: melucuti senjata Hamas, menetralisir senjata Gaza, membebaskan semua tawanan kami, dan hal-hal lain yang memenuhi syarat kami," kata Netanyahu.

"Kita sekarang berada dalam fase ini, dan kita sedang menuju kesepakatan tunggal, dan kita tidak akan mundur," katanya.

Baca juga: Netanyahu Dukung Israel Raya, Caplok Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah, Irak, Mesir

Netanyahu menyatakan bahwa mereka sedang bergerak menuju tahap akhir, yang mengharuskan mereka menduduki 70 hingga 75 persen Jalur Gaza dan mengevakuasi penduduknya.

"Kami akan menguasai dua benteng terakhir, yang terpenting adalah Kota Gaza itu sendiri," kata Netanyahu.

Netanyahu segera menarik kembali penggunaan kata "pendudukan", dengan mengatakan, "Kontrol adalah kata yang tepat. Kami menguasai 70 hingga 75 persen Jalur Gaza."

Perdana Menteri menyatakan ia telah meminta jadwal yang dipersingkat untuk pendudukan Gaza, dan mereka akan mengizinkan warga Gaza meninggalkan Jalur Gaza jika mereka menginginkannya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved