Jumat, 3 Oktober 2025

Dari Dinasti Tang ke Tiongkok Modern: Warisan Peradaban yang Bangkit Menjadi Superpower Dunia

Dinasti Tang adalah zaman keemasan Tiongkok. Kini, Tiongkok kembali jadi kekuatan global dengan kemajuan budaya dan teknologi modern.

Editor: Glery Lazuardi
ist
TEMBOK CHINA - Dinasti Tang menandai puncak kejayaan Tiongkok sebagai pusat budaya dan perdagangan dunia, warisan yang terus hidup hingga era modern saat ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Selama lebih dari seribu tahun, Tiongkok telah menapaki jejak panjang sebagai pusat peradaban dunia. 

Pada masa Dinasti Tang (618–907 M), negeri ini mencapai puncak kejayaan dalam budaya, ilmu pengetahuan, dan perdagangan global. 

Kota Chang’an menjadi magnet bagi para pedagang dan cendekiawan dari berbagai belahan dunia, sementara puisi, seni, dan pengobatan tradisional berkembang pesat dan meninggalkan warisan yang masih hidup hingga kini.

Kini, di abad ke-21, Tiongkok kembali bangkit sebagai kekuatan global bukan hanya dalam ekonomi dan teknologi, tetapi juga dalam pengaruh budaya dan filosofi. 

Dari ramuan herbal seperti Zheng Gu Shui hingga kecerdasan buatan dan eksplorasi luar angkasa, Tiongkok modern melanjutkan ambisi peradaban lamanya: menjadi pusat dunia di bawah langit.

Dinasti Tang dianggap sebagai zaman keemasan Tiongkok karena berhasil menciptakan kemajuan luar biasa di berbagai bidang yang menjadikan Tiongkok sebagai pusat peradaban dunia saat itu.

Inilah masa ketika Tiongkok bukan hanya kuat secara militer dan politik, tapi juga menjadi pusat budaya, ilmu pengetahuan, dan perdagangan dunia.

Setidaknya ada lima hal yang menjadikan Dinasti Tang istimewa:

  1. Chang’an (sekarang Xi’an) menjadi kota terbesar dan paling kosmopolitan di dunia saat itu, pusat Jalur Sutra yang menghubungkan Asia, Timur Tengah, dan Eropa.
  2. Seni dan sastra berkembang pesat, dengan puisi-puisi Li Bai dan Du Fu yang masih dikagumi hingga kini.
  3. Sistem birokrasi dan ujian kenegaraan yang efisien menjadi model bagi negara-negara tetangga seperti Jepang dan Korea.
  4. Pengaruh budaya Tang menyebar ke seluruh Asia Timur, menjadikan Tiongkok sebagai pusat peradaban regional.
  5. Kemajuan pengobatan tradisional Tiongkok, termasuk lahirnya ramuan legendaris seperti Zheng Gu Shui, yang awalnya digunakan untuk menyembuhkan cedera para prajurit dan kini tetap relevan sebagai solusi herbal modern.

Dari lima hal tersebut salah satu yang bertahan hingga masa kini adalah kemajuan pengobatan tradisional Tiongkok.

Bagi sebagian masyarakat, pengobatan tradisional Tiongkok (Traditional Chinese Medicine) bukanlah hal yang asing. 

Pengobatan ini kerap dijadikan pilihan sebagai pengobatan alternatif, pelengkap (komplementer), maupun sebagai bentuk pencegahan (preventif) dalam menjaga kesehatan.

Mulai dari meredakan keluhan ringan hingga mendukung proses pemulihan setelah pengobatan medis, ramuan herbal khas Tiongkok telah dipercaya dan digunakan selama berabad-abad.

Salah satu produk legendaris yang lahir dari praktik Traditional Chinese Medicine (TCM) adalah Zheng Gu Shui, obat gosok herbal yang telah digunakan secara turun-temurun untuk meredakan berbagai keluhan pada tulang, otot, dan sendi. 

Tak hanya menjadi bagian penting dari sejarah TCM, Zheng Gu Shui juga terus relevan hingga hari ini, terutama di tengah gaya hidup aktif dan kebutuhan akan solusi pereda nyeri yang praktis dan alami.

Zheng Gu Shui pertama kali digunakan pada masa Dinasti Tang, ketika para praktisi TCM mencari pengobatan efektif untuk menyembuhkan cedera para tentara dan pekerja yang sering mengalami patah tulang, bengkak, atau memar. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved