Senin, 29 September 2025

Topan Ragasa Mengamuk di Taiwan dan Sekitarnya, Kemlu Minta WNI Tingkatkan Kewaspadaan

Topan Ragasa telan korban di Taiwan dan sekitarnya, Kemlu RI pastikan WNI aman dan siaga. Hotline darurat dibuka.

Tangkapan layar YouTube WION
TOPAN HANTAM TAIWAN - Tangkapan layar YouTube WION pada Rabu (13/8/2025). Topan Podul telah menghantam Taiwan selatan, melepaskan hujan deras, angin kencang, dan banjir yang meluas. 

Ringkasan Utama

Topan Super Ragasa melanda Taiwan, Hong Kong, dan wilayah pesisir Tiongkok, menewaskan puluhan orang dan menyebabkan ratusan lainnya hilang. Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban, namun mengimbau seluruh WNI di wilayah terdampak untuk tetap siaga dan segera menghubungi hotline jika terjadi kondisi darurat.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyampaikan imbauan kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah terdampak Topan Super Ragasa untuk meningkatkan kewaspadaan.

 Badai kategori super tersebut telah menerjang Taiwan, Hong Kong, dan sejumlah wilayah pesisir Tiongkok sejak awal pekan ini.

Topan Ragasa membawa hujan deras dan angin kencang yang menyebabkan danau pegunungan di wilayah Hualien, Taiwan, meluap dan membanjiri kota. Menurut laporan Central Emergency Operation Center (CEOC), sebanyak 14 orang tewas dan 124 lainnya dilaporkan hilang. Seluruh korban jiwa tercatat sebagai warga negara Taiwan.

“Tidak ada laporan WNI yang menjadi korban atau terdampak Super Typhoon Ragasa,” kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha saat dikonfirmasi, Rabu (24/9/2025).

Kemlu RI memastikan bahwa kantor perwakilan Indonesia di negara-negara terdampak, seperti KJRI Hong Kong, KDEI Taipei, KBRI Manila, dan KJRI Guangzhou, telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas WNI untuk memantau situasi dan memberikan bantuan jika diperlukan.

“Kemlu mengimbau WNI yang berada di wilayah terdampak Super Typhoon Ragasa untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujar Judha.

Pemerintah Hong Kong per Rabu malam pukul 20.20 waktu setempat telah menurunkan status badai dari T8 menjadi T3. Sejauh ini, tidak ada laporan korban jiwa di Hong Kong maupun Macau. Namun, gelombang besar sempat menghantam kawasan pejalan kaki, memicu kepanikan dan pembatalan ratusan penerbangan.

Di Tiongkok selatan, lebih dari 1,9 juta warga di Provinsi Guangdong telah dievakuasi sebagai langkah mitigasi.

Aktivitas sekolah, bisnis, dan transportasi umum dihentikan sementara di sejumlah kota seperti Zhuhai, Shenzhen, dan Zhanjiang.

Baca juga: Moskow Diguyur Serangan Drone Besar-besaran Ukraina, Kilang Gazprom Kena Hantam 2 Kali dalam Sepekan

Kemlu RI merilis daftar hotline darurat yang dapat dihubungi WNI di wilayah terdampak:

  • KJRI Hong Kong: +852 5242 2240
  • KDEI Taipei: +886 901 132 000 / +886 987 587 000
  • KBRI Manila: +63 954 158 3125
  • KJRI Guangzhou: +86 185 2037 5005 / +86 199 2424 0429

BMKG Indonesia menyatakan bahwa Topan Ragasa tidak berdampak langsung ke wilayah Indonesia. Namun, potensi hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di Kalimantan, Maluku Utara, dan Papua sebagai efek tidak langsung dari sistem cuaca Ragasa.

Kemlu RI menegaskan bahwa perlindungan WNI di luar negeri tetap menjadi prioritas, terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam lintas negara.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan