Jumat, 3 Oktober 2025

Bom yang Mengubah Segalanya: Kebenaran Tentang 'Little Boy' yang Ratakan Hiroshima

kebenaran di balik pengeboman Hiroshima oleh AS dengan 'Little Boy'. Apakah pengeboman itu benar-benar untuk mengakhiri Perang?

Arsip Nasional AS
SISA BOM ATOM - Kerusakan di Hiroshima setelah bom atom 6 Agustus 1945. Beberapa bangunan masih berdiri, dan beberapa tiang telepon dan listrik masih utuh. Foto ini diambil pada bulan Maret 1946. 

Bom yang Mengubah Segalanya: Kebenaran Tentang 'Little Boy' yang Ratakan Hiroshima

TRIBUNNEWS.COM - Pada 6 Agustus 1945, dunia berubah selamanya.

Sebuah kota lenyap dari muka bumi.

Baca juga: Peringatan 80 Tahun Serangan Bom Atom, Wali Kota Hiroshima Ingatkan Kembali Bahaya Senjata Nuklir

Sekitar pukul 8.45 pagi, seberkas cahaya menyilaukan muncul di langit, disertai suara ledakan yang memekakkan telinga.

Peristiwa ini menandai datangnya era nuklir.

Little Boy, SI Bocah Kecil

Mereka menyebutnya Little Boy, 'si bocah kecil', sebuah bom sepanjang 3 meter dan seberat 4.400 kg yang dijatuhkan dari pesawat pengebom B-29 AS yang juga dikenal sebagai 'Elona Gay', dari ketinggian 9.000 meter. 

Bom tersebut meledak di udara pada ketinggian 600 meter di atas Hiroshima.

Bom tersebut melepaskan 15.000 ton TNT; dalam sekejap, 80.000 orang terbakar, beberapa di antaranya hanya meninggalkan bayangan mereka.

Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bom plutonium lain di Nagasaki pada 9 Agustus, yang diklaim sebagai upaya untuk mengakhiri perang dengan cepat.

Foto bangunan pusat jatuhnya bom atom pertama kali di Jepang di Taman Hiroshima. (insert) Bue Suzuki (95), mantan perawat yang masih berusia 18 tahun saat bom atom dijatuhkan pihak Amerika Serikat (AS) di Hiroshima Jepang.
Foto bangunan pusat jatuhnya bom atom pertama kali di Jepang di Taman Hiroshima. (insert) Bue Suzuki (95), mantan perawat yang masih berusia 18 tahun saat bom atom dijatuhkan pihak Amerika Serikat (AS) di Hiroshima Jepang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Mengapa Hiroshima? 

Amerika Serikat telah berulang kali menegaskan bahwa bom itu diperlukan untuk mengakhiri invasi berdarah ke Jepang

Hari ini, 6 Agustus 2025 menjadi peringatan 80 tahun tragedi Hiroshima. Para sejarawan telah lama memperdebatkan alasan serangan itu.

“Saya telah mendesak (bom itu tidak digunakan) karena Jepang sudah kalah dan menjatuhkan bom itu tidak perlu,” kata Ralph Bard, Wakil Menteri Angkatan Laut, dalam sebuah memo tertanggal 27 Juni 1945.

Jepang sudah lemah; telah kalah dalam pertempuran paling berdarah di Perang Pasifik, Pertempuran Okinawa.

AS telah merebut Filipina, Iwo Jima, dan Okinawa.

Pasukan Amerika berada dalam jarak serang dari daratan Jepang. Angkatan laut dan udara Jepang hampir hancur.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved