Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Kunjungan Trump ke Inggris Disambut Megah, dari Parade Kereta Kuda hingga Jamuan Kenegaraan
Kunjungan kenegaraan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Inggris pada bulan September 2025 penuh kemegahan.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Kunjungan kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ke Inggris pada bulan September 2025 menjadi momen langka dan penuh kemegahan.
Di mana ini menandai kunjungan kenegaraan kedua Donald Trump ke Inggris.
Namun berbeda dengan sebelumnya, Trump dan Ibu Negara Melania Trump disambut dengan serangkaian acara resmi di Kastil Windsor.
Mulai dari parade kereta kuda yang megah hingga jamuan kenegaraan berdasi putih yang dihadiri oleh para bangsawan dan tokoh penting dunia.
Kedatangan Trump di Kastil Windsor pada Rabu (17/9/2025) siang, waktu setempat disambut langsung oleh pewaris tahta Pangeran William dan istrinya, Catherine yang dengan hangat mengantar pasangan presiden menuju Raja Charles III dan Ratu Camilla.
Di halaman timur kastil, Trump mendapat penghormatan 41 tembakan meriam yang dilepaskan bersamaan dari senjata era Perang Dunia Pertama, dikutip dari Al-Arabiya.
Ini menandai sambutan militer terbesar untuk kunjungan kenegaraan di Inggris.
Prosesi kereta kuda yang melibatkan sekitar 120 kuda dan 1.300 anggota militer berlangsung megah di sepanjang perkebunan Windsor.
Secara keseluruhan, sekitar 1.500 personel militer terlibat dalam rangkaian seremonial tersebut.
Dua kali lipat lebih banyak dibandingkan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron sebelumnya, dikutip dari Al Jazeera.
Dalam sambutannya, Trump menyatakan bahwa kunjungan ini menjadi penghormatan terbesar.
Baca juga: Trump Sebut Kunjungan Kenegaraan ke Inggris Salah Satu Kehormatan Tertinggi dalam Hidupnya
“Ini benar-benar salah satu penghargaan tertinggi dalam hidup saya,” kata Trump.
"Kita disatukan oleh sejarah dan iman, oleh cinta dan bahasa, serta oleh ikatan transenden budaya, tradisi, leluhur, dan takdir," tambah presiden.
"Kita seperti dua nada dalam satu kord atau dua bait puisi yang sama, masing-masing indah dengan caranya sendiri, tetapi sesungguhnya dimaksudkan untuk dimainkan bersama," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan kekagumannya pada Raja Charles III, yang ia sebut sebagai “teman saya” dan “pria yang sangat, sangat istimewa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.