Konflik Thailand Vs Kamboja
Kamboja Larang Keluarga Tentara yang Tewas Unggah Konten Pemakaman, Pelanggar Tak Dapat Santunan
Aturan baru ini diduga muncul lantaran banyak pihak keluarga yang meminta donasi dalam caption unggahan terkait pemakaman tentara yang tewas
Penulis:
Bobby W
Editor:
Suci BangunDS
Imbas dari aturan tersebut, Phrombut mengatakan bahwa kini pencarian pada halaman Facebook terkait seremoni pemakaman keluarga prajurit yang gugur tersebut telah menghilang dari media sosial.
Jumlah Korban Tewas di Konflik Thailand-Kamboja
Konflik di kawasan perbatasan Thailand-Kamboja yang meletus sejak 24 Juli dan berakhir melalui gencatan senjata pada 28 Juli lalu telah menimbulkan sejumlah korban jiwa.
Dikutip dari BBC Thai, total korban meninggal, baik militer maupun sipil, adalah: Thailand 29, Kamboja 13.
Dari pihak Thailand, korban meninggal terdiri dari 15 personel militer dan 14 warga sipil
Markas Besar Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand melaporkan pada 30 Juli bahwa 15 personel militernya tewas dan 192 personel luka-luka.
Sementara itu, Pusat Administrasi Situasi Perbatasan Thailand-Kamboja (TCSA) dan Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand per 31 Juli melaporkan 14 warga sipil tewas, sementara 12 orang luka parah dari total 38 korban luka.
Dari pihak Kamboja, Angka terbaru korban sipil Kamboja yang dirilis pada 26 Juli adalah delapan warga sipil dan lima personel militer tewas.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Letnan Jenderal Malee Socheata, menyatakan bahwa kematian terjadi antara 24 hingga 25 Juli.
Sementara itu, jumlah total korban luka menurut Socheata mencapai 71 orang.
Namun demikian, angka yang disampaikan oleh pihak Kamboja tersebut masih diragukan keabsahannya.
Hal ini terjadi mengingat Angkatan Darat Thailand mengklaim telah menyerahkan jenazah 12 prajurit Kamboja yang tewas dalam pertempuran di kawasan Phu Makhuea kepada pejabat Kamboja di pos perbatasan tetap Chong Sangam, Kabupaten Phu Sing, Provinsi Sisaket, pada 27 Juli.
Baca juga: Tunda Ekstradisi 18 Tentara Kamboja, Hun Sen Tuding Thailand Langgar Konvensi Jenewa
Isi Gencatan Senjata Thailand-Kamboja
Thailand dan Kamboja mencapai kesepakatan untuk menerapkan gencatan senjata tanpa syarat guna menghentikan bentrokan mematikan di wilayah perbatasan kedua negara.
Kesepakatan ini ditetapkan usai pertemuan intensif yang berlangsung di kediaman resmi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Putrajaya, Kuala Lumpur, pada Senin, 28 Juli 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Pelaksana Tugas Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet didampingi oleh duta besar Amerika Serikat serta Tiongkok.
Adapun poin utama kesepakatan meliputi penghentian total segala bentuk pertempuran tanpa syarat termasuk serangan artileri, tembakan, dan pergerakan militer ofensif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.