Konflik Palestina Vs Israel
Jeritan Hati Ibu di Gaza, Anaknya Kekurangan Gizi, Perlahan Merasa Kehilangan Putrinya
Kejadian menyayat hati terjadi di rumah sakit Kota Gaza, seorang ibu membelai rambut putrinya yang kurus kering karena kekurangan gizi
Setelah mendapat tekanan dari berbagai lini, Israel pada akhir Oktober 2023 mengizinkan 100 truk per hari untuk memasuki Rafah dan penyeberangan Karem Shalom, perbatasan Mesir, Rafah, dan Israel.
Selama gencatan senjata sementara pada 24-30 November 2023, 200 truk bantuan per hari mulai masuk ke Jalur Gaza.
Sepanjang tahun 2024, Israel memperbolehkan sejumlah bantuan terbatas masuk melalui Rafah, Kerem Shalom, dan jalur laut sementara, tetapi masih dibatasi ketat.
Namun, pada 2 Maret 2025 Israel menutup total jalur penyebrangan menuju Jalur Gaza dan menghentikan seluruh akses bantuan kemanusiaan.
Tindakan tersebut yang memicu kelaparan di Jalur Gaza.
Pada 25 Juli 2025, Israel akhirnya mengizinkan negara-negara lain untuk mengirim bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza.
Dua hari berselang, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel berupaya memastikan agar sejumlah besar bantuan dapat masuk ke Jalur Gaza.
Dalam pernyataannya, Netanyahu menuding Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas krisis kelaparan di Gaza.
Dilansir dari Al Arabiya, Ia mengungkap Hamas mengambil keuntungan dari situasi kemanusiaan yang memburuk akibat pengepungan Israel.
(mg/Rohmah Tri Nosita)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.