Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Kecam Rencana Prancis Akui Negara Palestina, Sebut Aib dan Peringatkan Tak akan Diam Saja

Prancis umumkan rencana akui Palestina di PBB September 2025. Israel kecam keras, sebut keputusan ini picu ketegangan dan beri panggung bagi Hamas.

|
Telegram Netanyahu
ISRAEL KATZ & NETANYAHU - Tangkap layar Telegram Netanyahu 16 April 2025, memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) dan Menteri Pertahanan Yisrael Katz (kiri) mengunjungi tentara Israel di Gaza utara pada hari Selasa (15/4/2025). Prancis umumkan rencana akui Palestina di PBB September 2025. Israel kecam keras, sebut keputusan ini picu ketegangan dan beri panggung bagi Hamas. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron secara resmi mengumumkan bahwa Prancis akan mengakui negara Palestina sebagai langkah diplomatik bersejarah.

Pernyataan tersebut ia sampaikan melalui unggahan di platform media sosial X pada Rabu (24/7/2025), yang langsung mendapat sorotan internasional.

Macron menjelaskan bahwa pengakuan tersebut akan diumumkan secara formal dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dijadwalkan berlangsung pada September 2025.

Menurutnya, keputusan ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Prancis terhadap solusi damai dan berkelanjutan di kawasan Timur Tengah.

Langkah ini dipandang sebagai terobosan penting di tengah stagnasi proses perdamaian Israel-Palestina, namun juga memicu kontroversi dan penolakan keras dari pemerintah Israel.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengecam keputusan Macron sebagai tindakan sepihak yang dianggap dapat memperburuk ketegangan regional.

Israel Katz adalah seorang politisi senior Israel dari Partai Likud.

Ia dikenal sebagai sekutu dekat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan memiliki reputasi sebagai tokoh garis keras dalam kebijakan luar negeri dan keamanan.

Israel Katz dikenal sebagai figur politik Israel yang mengedepankan pendekatan tegas dan tidak kompromistis dalam isu-isu keamanan dan kedaulatan nasional.

Dirinya mendukung penuh blokade terhadap Gaza serta menerapkan kebijakan keras terhadap kelompok Hamas, yang dianggap sebagai ancaman utama bagi stabilitas wilayah.

Dalam forum internasional, Katz kerap menunjukkan sikap konfrontatif, terutama terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sejumlah tokoh dunia seperti Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang dinilainya terlalu berpihak kepada kepentingan Palestina.

Baca juga: Delegasi AS-Israel Hengkang dari Negosiasi, Masa Depan Gencatan Senjata Gaza Kian Tak Menentu

Katz juga menolak solusi dua negara yang kerap diusung komunitas internasional sebagai jalan damai bagi konflik Israel-Palestina.

Sebaliknya, ia mendukung langkah aneksasi wilayah-wilayah Palestina sebagai bagian dari visi geopolitik dan kedaulatan Israel.

Dalam pernyataan melalui media sosial, Katz menyebut langkah Prancis mengakui Negara Palestina sebagai sebuah “aib” yang dianggapnya sebagai bentuk penyerahan diri kepada terorisme internasional.

"Kami tidak akan membiarkan terbentuknya entitas Palestina yang merusak keamanan kami, membahayakan keberadaan kami, dan melanggar hak historis kami atas tanah Israel. Kami semua bersatu untuk mencegah ancaman serius ini,” ujar Katz dengan tegas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved