Konflik Thailand Vs Kamboja
100.000 Warga Thailand Ngungsi, Kalang Kabut Tinggalkan Perbatasan Gegara Perang dengan Kamboja
100.000 warga Thailand kabur mengevakuasi diri, meninggalkan perbatasan setelah ketegangan dengan Kamboja memanas hingga memakan korban belasan nyawa
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 100.000 warga Thailand mulai kabur mengevakuasi diri, meninggalkan perbatasan setelah ketegangan dengan Kamboja memanas.
Hal tersebut turut dikonfirmasi Kementerian Dalam Negeri Thailand, dalam keterangan resmi yang dikutip dari Al Jazeera lebih dari ratusan ribu orang dari empat provinsi perbatasan telah angkat kaki.
Mereka sebagian besar menyelamatkan diri ke hampir 300 tempat penampungan sementara yang telah dibuat pemerintah pusat.
Perlu diketahui perseteruan antara Thailand dan Kamboja berakar dari sengketa wilayah perbatasan, terutama di sekitar situs warisan budaya dunia, Kuil Preah Vihear dan kompleks kuil kuno lainnya seperti Ta Krabei dan Ta Muen Thom.
Kuil-kuil ini dibangun sebagai tempat pemujaan ratusan tahun lalu, namun setelah masa kolonial Inggris batas wilayah antara Thailand dan Kamboja menjadi kabur.
Akibatnya, wilayah kuil dan sekitarnya menjadi abu-abu secara hukum dan geopolitik.
Meskipun Mahkamah Internasional telah menetapkan kepemilikan wilayah ini kepada Kamboja pada 1962, ketegangan terus muncul karena Thailand menolak pengakuan penuh atas batas wilayahnya hingga berujung konflik berdarah.
Kementerian Kesehatan Thailand, mengkonfirmasi sedikitnya 15 orang di Thailand telah tewas, terdiri dari 14 warga sipil dan 1 tentara akibat serangan dari pihak Kamboja.
“Sangat sulit untuk melihat berapa banyak orang yang ada di pusat evakuasi ini karena mereka terus berdatangan,” kata Tony Cheng, reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Provinsi Surin, Thailand.
Pasca Kamboja membombardir wilayah perbatasan, Thailand meluncurkan serangan udara dengan menggunakan jet tempur F-16, menargetkan wilayah strategis militer di Kamboja.
Kamboja Bela Diri
Baca juga: Akar Konflik Thailand-Kamboja, Wilayah Candi di Perbatasan Jadi Titik Panas
Kendati mendapat intimidasi dari sejumlah pihak usai melancarkan serangan hingga menewaskan belasan warga Thailand, pemerintah Kamboja menyatakan bahwa pihaknya tidak punya pilihan selain merespons tindakan Thailand yang disebut “melanggar kedaulatan nasional”.
“Mempertahankan tanah air bukanlah agresi. Itu hak asasi setiap bangsa,” tegas pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Kamboja, dilansir dari media lokal Phnompenh Post.
Dalam keterangan terpisah, Kamboja menuduh bahwa pasukan Thailand terlebih dahulu melanggar wilayah perbatasan dan menyerang pos militer Kamboja di sekitar wilayah sengketa, khususnya dekat kuil Preah Vihear.
Bahkan, Kementerian Kebudayaan Kamboja mengklaim bahwa kuil Preah Vihear, situs warisan UNESCO, mengalami kerusakan berat akibat tembakan artileri dari Thailand.
Kamboja Boikot Impor Sayuran-Drama Thailand
Ditengah perseteruan panas, Pemerintah Kamboja resmi melarang impor sayur-mayur, buah-buahan, hingga memboikot seluruh tayangan drama dan acara televisi dari Thailand.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.