Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Pakai Tank dan Penembak Jitu Tembaki Kerumunan Warga Gaza yang Cari Bantuan, WFP Kecam Keras

WFP mengecam kekerasan yang meletus di Gaza utara, ketika warga Palestina berusaha mencapai konvoi truk pengangkut makanan.

Penulis: Nuryanti
Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
TRUK BANTUAN - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Sabtu (28/6/2025) yang menampilkan 140 truk bantuan telah memasuki Gaza di bawah perlindungan warga Palestina, membawa muatan tepung, obat-obatan, persediaan darah, dan bantuan pangan darurat. WFP mengecam kekerasan yang meletus di Gaza utara, ketika warga Palestina berusaha mencapai konvoi truk pengangkut makanan. 

Setidaknya 20 dari 50 sandera yang tersisa di Gaza diyakini masih hidup.

Keluarga para sandera telah menyatakan keprihatinan mereka terhadap kerabat mereka dan menuntut penjelasan dari tentara tentang bagaimana mereka akan melindungi mereka.

Perang Gaza

Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya.

Sebanyak 50 orang masih berada di Gaza, tetapi diperkirakan kurang dari setengahnya masih hidup.

Serangan militer Israel telah menewaskan lebih dari 59.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Penghitungan tersebut tidak membedakan antara militan dan warga sipil, tetapi kementerian tersebut menyatakan lebih dari separuh korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

Kementerian tersebut merupakan bagian dari pemerintahan Hamas, tetapi PBB dan organisasi internasional lainnya menganggapnya sebagai sumber data korban yang paling dapat diandalkan.

Baca juga: Paus Leo XIV Minta Perang Diakhiri setelah Israel Serang Gereja Katolik di Gaza

KEHANCURAN TOTAL - Foto tangkap layar RNTV pada Senin (14/7/2025) yang menunjukkan kehancuran total di Jalur Gaza akibat bombardemen Israel.
KEHANCURAN TOTAL - Foto tangkap layar RNTV pada Senin (14/7/2025) yang menunjukkan kehancuran total di Jalur Gaza akibat bombardemen Israel. (RNTV/Tangkap Layar)

Populasi Palestina di Gaza yang berjumlah lebih dari 2 juta jiwa berada dalam krisis kemanusiaan yang dahsyat, dan kini sangat bergantung pada bantuan terbatas yang diizinkan masuk ke wilayah tersebut.

Banyak orang telah mengungsi berkali-kali.

Israel dan Hamas telah mengadakan perundingan gencatan senjata di Qatar.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang kali menegaskan bahwa perluasan operasi militer Israel di Gaza akan menekan Hamas dalam negosiasi.

Kini 25 negara termasuk Inggris, Prancis, dan sejumlah negara Eropa mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Senin yang mengatakan perang di Gaza “harus diakhiri sekarang” dan Israel harus mematuhi hukum internasional.

Baca juga: Hamas: Berton-ton Bantuan Menumpuk di Rafah, Israel Biarkan Gaza Kelaparan

Para menteri luar negeri dari berbagai negara, termasuk Australia, Kanada, dan Jepang, mengatakan bahwa “penderitaan warga sipil di Gaza telah mencapai titik yang sangat dalam” dan mengutuk “penurunan bantuan dan pembunuhan tidak manusiawi terhadap warga sipil, termasuk anak-anak, yang sedang berusaha memenuhi kebutuhan paling dasar mereka, yaitu air dan makanan.”

“Model pemberian bantuan pemerintah Israel berbahaya, memicu ketidakstabilan, dan merampas martabat manusia warga Gaza,” kata pernyataan itu.

"Penolakan pemerintah Israel atas bantuan kemanusiaan esensial bagi penduduk sipil tidak dapat diterima. Israel harus mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional," tambahnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved