3 Hari Hujan Tanpa Henti di Korea Selatan Tewaskan 4 Orang dan 1.300 Lebih Warga Dievakuasi
Hujan deras yang terus mengguyur Korea Selatan selama tiga hari terakhir telah menewaskan sedikitnya empat orang.
Sementara itu, satu orang masih dinyatakan hilang, dan beberapa lainnya mengalami luka, termasuk dua penderita hipotermia dan dua orang dengan cedera kaki.
Pemerintah Tingkatkan Status Darurat
Melihat dampak yang semakin meluas, pemerintah telah menaikkan peringatan bencana cuaca ke tingkat tertinggi.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat menjauhi daerah rawan seperti tepi sungai, lereng curam, dan ruang bawah tanah.
Risiko tanah longsor dan banjir bandang dinilai masih sangat tinggi.
Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung dalam rapat darurat hari Jumat (18/7), menyatakan bahwa meskipun bencana alam tidak bisa dicegah sepenuhnya, kerugian dan korban jiwa masih dapat diminimalkan melalui peringatan dan respons cepat.
Baca juga: Korea Selatan Diserbu Kutu Cinta, Warga Terganggu Meski Sebenarnya Tidak Berbahaya
"Saya melihat beberapa kasus di mana korban jiwa terjadi karena respons yang buruk, padahal situasinya sebenarnya cukup dapat diprediksi," tegasnya, dikutip dari Channel News Asia.
Ia pun memerintahkan seluruh lembaga untuk mengerahkan semua sumber daya yang tersedia.
Badan meteorologi menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini disebabkan oleh pertemuan antara udara panas dan lembap dari selatan dengan udara kering dari barat laut.
Kombinasi ini menciptakan awan hujan yang sangat besar dan intens.
Meski saat ini hujan masih terus turun di sejumlah wilayah, para peramal cuaca memperkirakan suhu tinggi akan kembali minggu depan, dengan kemungkinan terjadinya gelombang panas.
(Tribunnews.com/Farra)
Artikel Lain Terkait Korea Selatan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.