Senin, 29 September 2025

4 SD di Seoul Terima Ancaman Bom, Teror Berulang Sejak Agustus 2023, Korsel Darurat Hoaks

Sebanyak empat sekolah dasar (SD) di Seoul, Korea Selatan menerima ancaman bom. Ancaman tersebut kembali terulang sejak Agustus 2023.

ANews
ANCAMAN BOM - Gambar menunjukkan polisi tengah menggeledah sekolah di Seoul, Korea Selatan setelah ancaman bom dikirim melalui email dan faks pada 28 Agustus 2025. Ancaman bom tersebut kembali terulang di empat sekolah dasar (SD) di Distrik Dongdaemun, Seoul, Korea Selatan pada Senin (15/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Empat sekolah dasar (SD) di Distrik Dongdaemun, Seoul, Korea Selatan, menerima ancaman bom pada Senin (15/9/2025).

Ancaman bom tersebut dikirimkan oleh seseorang yang mengaku sebagai pengacara dari Jepang.

Keempat sekolah tersebut menerima email yang mengklaim adanya bahan peledak ditanam di halaman sekolah.

Email-email tersebut dilaporkan berisi peringatan, bom akan meledak pada pukul 15.34 waktu setempat hari Senin.

Ancaman ini menambah gelombang ancaman anonim yang telah mengganggu sekolah dan membuat khawatir orang tua.

Dikutip dari Korea JoongAng Daily, pihak Kepolisian Distrik Dongdaemun Seoul mengatakan mereka menerima laporan tersebut dan langsung memulai pencarian.

Pencarian ini guna untuk memverifikasi apakah ancaman tersebut benar atau tidak.

Pihak berwenang mencatat email tersebut menyerupai serangkaian pesan dan faks ancaman yang diduga berasal dari Jepang sejak Agustus 2023.

Korea Selatan sering menerima ancaman berupa bom di sekolah-sekolah.

Sebelumnya, sebanyak tujuh sekolah menengah atas (SMA) di Seoul menerima ancaman bom pada 28 Agustus 2025.

Sekolah Menengah Atas Kyunggi, Sekolah Menengah Atas Bahasa Asing Daeil, Sekolah Menengah Atas Yeongdeungpo, Sekolah Menengah Atas Putri Ewha, dan Sekolah Menengah Atas Sains Hansung menerima peringatan melalui faks pada pagi hari, serta sekolah lainnya menerima ancaman melalui telepon pada sore hari.

Baca juga: Korea Utara Eksekusi Warganya karena Menonton K-Drama, Menurut Laporan PBB

Dilansir ANews, polisi dan petugas pemadam kebakaran menggeledah sekolah-sekolah tersebut tetapi tidak menemukan bahan peledak.

Namun, ancaman tersebut menyebabkan kepanikan dan gangguan, yang mendorong evakuasi dan pembubaran lebih awal.

Ancaman tersebut, yang ditulis dalam bahasa Jepang dan Inggris dan ditandatangani oleh seseorang yang menggunakan nama pengacara Jepang Takahiro Karasawa, mengklaim bom telah ditanam dan diperingatkan tentang ledakan.

Ancaman serupa juga terjadi di sekolah dasar dan menengah.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan