Senin, 6 Oktober 2025

Korea Selatan Diserbu Kutu Cinta, Warga Terganggu Meski Sebenarnya Tidak Berbahaya

Kutu cinta menginvasi Seoul, Korea Selatan. Sejumlah warga mengeluhkan keberadaan serangga itu meski sebenarnya tidak berbahaya.

Tangkap layar YouTube KOREA NOW
INVASI KUTU CINTA - Kolase tangkap layar YouTube KOREA NOW 1 Juli 2025, memperlihatkan laporan mengenai invasi lovebugs di Korea Selatan. Sejumlah warga mengeluhkan keberadaan serangga itu meski sebenarnya tidak berbahaya. 

TRIBUNNEWS.COM – Lovebugs, atau yang dikenal sebagai kutu cinta atau serangga cinta, kembali menyerbu kawasan permukiman dan jalur pendakian di berbagai wilayah ibu kota Korea Selatan, Seoul.

Mengutip Chosun Daily, serangga ini biasanya muncul dalam jumlah besar pada bulan Juni dan Juli, tepat sebelum musim hujan, ketika suhu dan kelembapan meningkat.

Tahun ini, penyebaran kutu cinta dimulai lebih awal dari biasanya, sehingga memicu keluhan dari warga dan pemilik usaha.

Beberapa di antaranya bahkan menuntut pemusnahan massal, namun pihak berwenang masih bersikap hati-hati.

Serangga ini sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia, bahkan justru bermanfaat karena memakan hama seperti tungau.

Choi Min-seok (28), yang gemar berlari di sepanjang Sungai Han sepulang kerja, baru-baru ini memutuskan untuk bergabung dengan pusat kebugaran karena serangan kutu cinta.

Kutu-kutu yang menempel di tubuh dan wajahnya membuatnya kesulitan berolahraga di luar ruangan.

INVASI KUTU CINTA - Segerombolan kutu cinta terjebak pada perangkap rol lengket (pita penangkap serangga dua sisi) yang dipasang di Gunung Gyeyang di distrik Gyeyang, Incheon pada tanggal 30 Juni 2025.
INVASI KUTU CINTA - Segerombolan kutu cinta terjebak pada perangkap rol lengket (pita penangkap serangga dua sisi) yang dipasang di Gunung Gyeyang di distrik Gyeyang, Incheon pada tanggal 30 Juni 2025. Sejumlah warga mengeluhkan keberadaan serangga itu meski sebenarnya tidak berbahaya. (Kantor Distrik Gyeyang-gu)

“Ketika saya berlari dengan pakaian tipis lalu tak sengaja menelan kutu cinta, saya kehilangan motivasi untuk melanjutkan lari,” ujarnya.

Di Pasar Daejo, Distrik Eunpyeong, pada 1 Juli lalu, permukaan tanah tampak menghitam akibat ribuan kutu mati.

Park Gyun-sang (77), yang telah menjalankan pabrik di kawasan tersebut selama 45 tahun, tampak sibuk membersihkan serangga dari etalasenya.

“Beberapa hari lalu, serangga-serangga ini masuk ke semangkuk bubuk kedelai, dan saya harus membuang semuanya,” katanya.

Baca juga: PMI Asal Cilacap Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja di Korea Selatan, Berikut Kronologinya

Lee Sang-chul (50), pemilik kios kue ikan, menambahkan, “Bahkan dengan penutup kaca, serangga tetap bisa masuk. Saya selalu khawatir hal ini mengganggu pelanggan.”

Di Pasar Jeil, seorang pedagang buah berusia 68 tahun, Cho Ki-jun, terus-menerus mengusir kutu cinta yang mengerubungi pajangan buahnya.

Dua kipas kecil diarahkan ke buah-buahan, bukan ke dirinya.

“Cuacanya sangat panas. Seharusnya saya menyejukkan diri, tapi malah memakai kipas untuk mengusir serangga. Sungguh ironis,” katanya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved