Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Al Qassam Serang Markas Komando IDF di Khan Younis, Israel Kaget Taktik Baru Perang Hamas

Perang gerilya di Gaza mengerikan dan secara signifikan mengurangi kemajuan tentara Israel di mana AL Qassam memakai taktik baru di Gaza.

khaberni/tangkap layar
MELOMPAT KABUR - Tangkapan layar Khaberni dari saluran telegram, Jumat (11/7/2025) yang menunjukkan rekaman dari first point view petempur Al Qassam, sayap militer Hamas. Tampak, seorang tentara Israel melompat kabur dari kendaraan militer penghancur bangunan saat disergap di wilayah Khan Yunis, Gaza Selatan. 

Ia mengatakan bahwa instruksi telah dikeluarkan kepada pasukan militer Israel untuk tetap waspada, sambil secara teratur menilai situasi setelah setiap operasi perlawanan Hamas yang mengakibatkan korban jiwa.

"Penilaian situasi ini untuk mempelajari pelajaran operasional dan mencegah terulangnya insiden serupa," kata laporan itu.

Namun, laporan Israel Hayom mengatakan kalau perkembangan pola operasi perlawanan Hamas yang berbeda menimbulkan dilema baru bagi para komandan tentara Israel.

Laporan itu mencatat kalau di antara pertanyaan yang saat ini diajukan dalam militer IsraelĀ  adalah apakah mereka harus terus memasuki rumah-rumah.

Keragu-raguan melakukan sweeping tersebut karena insiden baru-baru ini melibatkan bahan peledak yang ditanam di sana, yang melukai tentara Israel.

Pertanyaan lain seputar standard operational procedure (SOP) adalah bagaimana cara terbaik untuk melindungi kendaraan lapis baja mengingat kerentanan kendaraan tempur IDF dihajar roket Hamas.

SAYAP MILITER HAMAS - Seorang petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam sebuah parade militer beberapa waktu lalu di Jalur Gaza. Hamas menyatakan siap kembali berunding dengan Israel dalam negosiasi yang tidak setengah-setengah, mau bebaskan semua sandera Israel asalkan pasukan IDF berhenti melancarkan perang dan mundur total dari Gaza.
SAYAP MILITER HAMAS - Seorang petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam sebuah parade militer beberapa waktu lalu di Jalur Gaza. Hamas menyatakan siap kembali berunding dengan Israel dalam negosiasi yang tidak setengah-setengah, mau bebaskan semua sandera Israel asalkan pasukan IDF berhenti melancarkan perang dan mundur total dari Gaza. (Anews/File)

Perang Gerilya yang Mengerikan

Sementara itu, Channel 12 mengutip pernyataan mantan Kepala Operasi IDF, Yisrael Ziv, yang mengatakan, "Perang gerilya di Gaza mengerikan dan secara signifikan mengurangi kemajuan tentara kita."

Mereka menilai kalau Israel "terperosok dalam perang dengan tujuan yang saling bertentangan,".

Ziv menambahkan, "Tentara kami tidak dapat sepenuhnya mengendalikan situasi, dan Hamas memanfaatkannya dengan serangan gerilya dan sambaran petir."

Dia memperingatkan kalau perang dapat berlangsung selama bertahun-tahun "dengan slogan-slogan kemenangan IDF yang kosong tanpa hasil yang menentukan."

Sejak dimulainya kembali agresi di Gaza Maret lalu, setidaknya 38 tentara Israel tewas dan 98 lainnya luka-luka akibat penyergapan dan serangan penembak jitu.

Sejak awal tahun, jumlah korban tewas telah mencapai 50 orang dan 118 lainnya luka-luka.

Dengan demikian, jumlah total korban pasukan pendudukan sejak dimulainya invasi darat pada akhir Oktober 2023 menjadi 444 tewas dan 2.768 luka-luka, menurut data militer Israel.

Sementara itu, pihak perlawanan Palestina menyatakan bahwa kerugian pendudukan jauh lebih tinggi.

(oln/khbrn/RNTV/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved