Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pemukim Yahudi di Tepi Barat Ngamuk! Hajar Prajurit IDF, Rusak Kendaraan Militer

6 pemukim Yahudi ditangkap usai menyerang sejumlah prajurit serta perwira militer Israel setelah upaya pembongkaran pos pemukiman ilegal di Tepi Barat

khaberni/tangkap layar
USIR PAKSA - Tangkap layar Khaberni, Senin (17/2/2025). 6 pemukim Yahudi ditangkap usai menyerang sejumlah prajurit serta perwira militer Israel setelah upaya pembongkaran pos pemukiman ilegal di Tepi Barat. 

TRIBUNNEWS.COM – Tepi Barat kembali memanas seusai sejumlah pemukim Yahudi melancarkan serangan ke prajurit serta perwira militer Israel (IDF), hingga para para pasukan mengalami luka-luka.

Menurut laporan media lokal, puluhan warga tersebut melakukan serangan dengan melempar batu, dan memukul tentara serta komandan batalion di dekat desa Kafr Malik, wilayah timur Ramallah pada Sabtu (28/6/2025).

Tak hanya itu, massa yang mengamuk turut membakar dan merusak kendaraan militer. Mereka bahkan berusaha menabrak tentara dengan mobil serta melempar bom molotov ke kendaraan operasi.

"Puluhan warga sipil Israel melemparkan batu ke arah mereka dan menyerang secara fisik dan verbal para tentara, termasuk komandan batalyon,"  kata militer dalam sebuah pernyataan yang dilansir France 24.

"Selain itu, warga sipil melakukan vandalisme dan merusak kendaraan pasukan keamanan, serta berupaya menabrak pasukan keamanan," tambahnya.

Pembongkaran Pos Ilegal Jadi Pemicu

Adapun kerusuhan terjadi akibat dipicu insiden pembongkaran pos pemukiman ilegal, sebuah langkah yang seringkali memicu kemarahan dari kelompok pemukim.

Militer Israel bertindak untuk menegakkan aturan yang menyatakan bahwa pembangunan pemukiman tanpa izin di Tepi Barat melanggar hukum, baik domestik maupun internasional.

Namun, banyak pemukim Yahudi menilai langkah tersebut sebagai bentuk pengkhianatan dari negara mereka sendiri.

Mereka menganggap wilayah Tepi Barat sebagai bagian dari tanah yang dijanjikan dan mengharapkan perlindungan, bukan penggusuran.

Banyak dari mereka juga merasa negara seharusnya melindungi, bukan membongkar pemukiman yang mereka dirikan.

Baca juga: Tentara Israel Tutup Seluruh Tepi Barat, Tangkap Warga Palestina yang Bergembira Atas Serangan Iran 

Situasi memanas ketika salah satu komandan batalyon IDF dikabarkan melepaskan tembakan tajam ke udara untuk menghalau massa.

Tindakan ini justru menyulut kemarahan lebih besar di kalangan pemukim garis keras.

Mereka merasa tentara lebih keras terhadap warganya sendiri ketimbang terhadap warga Palestina.

Alasan tersebut yang mendorong warga Yahudi melakukan balas dendam dengan menyerang tentara IDF, karena dianggap menindas pemukim dan tidak berpihak kepada mereka dalam konflik dengan warga Palestina maupun saat penggusuran berlangsung.

Insiden ini menuai kecaman luas dari para pejabat senior Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yisrael Katz mengecam serangan terhadap militer sebagai “tindakan anarkis yang tak bisa diterima.”

"Siapapun yang melanggar hukum atau bertindak melawan prajurit kita harus dituntut dengan seberat-beratnya," tegas Netanyahu.

Namun, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, tokoh sayap kanan, justru mengecam militer karena menembaki pemukim, dan menyebutnya sebagai tindakan "melewati batas."

Ini memperlihatkan perpecahan politik yang tajam di internal pemerintahan terkait cara menangani konflik pemukim.

6 Warga Israel Ditahan

Pasca insiden penyerangan terjadi, sebanyak enam pemuda Israel yang diduga pemukim dari kawasan ilegal di Tepi Barat ditangkap militer.

Enam warga Israel ditahan karena menyerang tentara di dekat sebuah desa di Tepi Barat yang diduduki, tempat bentrokan mematikan dengan warga Palestina meletus minggu ini.

Sementara itu saat dihubungi AFP, militer Israel menolak mengatakan apakah mereka yang ditangkap adalah penduduk pemukiman Israel di wilayah yang diduduki Israel sejak 1967.

Militer merujuk pertanyaan tersebut ke polisi Israel, yang tidak bersedia memberikan komentar.

Kendati demikian, penangkapan ini menjadi sinyal dari militer bahwa mereka tidak akan mentoleransi serangan terhadap aparat, bahkan jika pelakunya adalah warga Yahudi dari kelompok pemukim sendiri.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved