Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Perang Kotor di Iran dan Keruntuhan Moral Israel-Amerika

Apa yang bisa dibaca dari agresi cepat Israel ke Iran dan pemboman strategis oleh Amerika di Fordow, Natanz, dan Isfahan? 

DSA/Tangkap Layar
PERANG KOTOR - Serangan balasan Iran menghancurkan bangunan di Israel. Apa yang dilakukan Israel dan Amerika ke Iran sekali lagi mempertontonkan betapa hegemoniknya mereka atas tatanan global.  

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat sempat masygul ketika mendengar militer Israel menerbangkan jet-jet tempurnya ke Iran, ketika gencatan senjata yang diumumkannya malam sebelumnya telah berlaku. 

Pagi hari itu, 24 Juni 2025 waktu Washington, ketika Trump bangun tidur, memulai aktivitas pagi,  dan mendengar laporan stafnya, ia langsung menelepon Perdana Menteri Benyamin Netanyahu
Kemudian ia mentwetkan semacam ‘perintah’ ke Israel. 

“Israel, Jangan jatuhkan bom kalian. Jika tetap kalian lakukan ini pelanggaran besar. Perintahkan pilot kalian pulang, sekarang! Donald J Trump. Presiden Amerika Serikat,” tulis Trump di akun X@realDonaldTrump. 

Akhirnya jet-jet tempur Israel yang sudah kadung memasuki wilayah Iran, menjatuhkan bom ke wilayah kosong di sebelah utara Teheran. 

Pilotnya putar balik ke Israel. Trump memberi pujian atas langkah cepat Tel Aviv, dan dalam cuitan selanjutnya memastikan tidak ada warga Iran yang akan terluka. 

“Nobody will behurt, the cessation is in effect,” lanjut Trump yang pagi itu langsung terbang ke Denhaag Belanda menghadiri KTT NATO.

Atas insiden itu, Israel berdalih hanya akan merespon tembakan rudal Iran ke negara mereka yang diklaim terjadi sesudah gencatan senjata berlaku.

Pada akhirnya meski diwarnai kebingungan, gencatan senjata Israel-Iran versi Trump menunjukkan buktinya. 

Meski begitu semua komponen penting di Teheran menegaskan, mereka akan merespon serius setiap agresi dan provokasi asing dengan kekuatan maksimal.

Selasa malam 24 Juni 2025, masyarakat Iran berkumpul di Taman Revolusi di pusat kota Teheran, merayakan kemenangan mereka atas Israel dan Amerika. 

Komandan Brigade Al Quds Korps Pengawal Revolusi Islam Iran Brigadir Jenderal Ismail Qaani, yang semula dikabarkan tewas, muncul di tengah massa. 

Pemerintah dan militer Israel di sisi lain merasa sudah cukup dan puas atas perangnya melawan Iran. 
Tujuan utama mereka menetralkan fasilitas nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan telah tercapai. 

Israel juga menyatakan telah menghancurkan sebagian besar kapabilitas militer Iran, terutama sistem rudal dan drone jarak jauhnya.

Iran memang kehilangan begitu banyak jenderal pentingnya, dan juga ilmuwan-ilmuwan yang terlibat program energi nuklir mereka. 

Pertanyaannya sekarang, apa yang bisa dibaca dari agresi cepat Israel ke Iran dan pemboman strategis oleh Amerika di Fordow, Natanz, dan Isfahan? 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved