Konflik Iran Vs Israel
Israel dan Iran Jauh dari Kata Damai, Perang Bayangan Sengit Intelijen hingga Serangan Siber
meskipun perang fisik berakhir setelah 12 hari, front pertempuran digital dan rahasia antara Israel dan Iran tidak pernah berhenti
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Israel dan Iran Jauh dari Kata Damai, Perang Bayangan Sengit dari Rudal Beralih ke Siber
TRIBUNNEWS.COM - Gencatan senjata yang dinegosiasikan yang mengakhiri konflik singkat dan berintensitas tinggi antara Israel dan Iran pada bulan Juni 2025 mungkin telah menghentikan pertukaran rudal, tetapi tidak membawa perdamaian.
Menurut laporan Financial Times, "perang lain" yang berlangsung puluhan tahun antara kedua negara, pertarungan yang terus-menerus dan asimetris yang terjadi di dunia maya dan melalui operasi rahasia, terus berlanjut tanpa henti.
Baca juga: Mossad Israel Sukses Rekrut Orang Dalam Nuklir Iran, Teheran Eksekusi Gantung Rouzbeh Vadi
"Pejabat di kedua belah pihak telah mengonfirmasi bahwa meskipun perang fisik berakhir setelah 12 hari, front pertempuran digital dan rahasia tidak pernah berhenti," kata laporan itu dikutip Rabu (15/8/2025).

Garis Depan Pertempuran Siber Israel vs Iran
Dunia digital telah menjadi medan pertempuran permanen di mana masing-masing pihak menggunakan strategi yang berbeda secara mendasar.
Israel menjalankan operasi siber secara sangat strategis, seringkali berfungsi sebagai pengganda kekuatan untuk aksi militer di lapangan.
Misalnya, dalam konflik Juni 2025, sebuah serangan siber taktis digunakan untuk melumpuhkan sistem pertahanan udara Iran.
"Ini lah yang memungkinkan jet Angkatan Udara Israel menyerang Teheran tanpa perlawanan," tulis laporan tersebut.
Operasi ini juga memainkan peran penting dalam pengumpulan intelijen, menyediakan informasi penting tentang pejabat militer senior Iran dan ilmuwan nuklir.

"Kelompok peretas yang berafiliasi dengan Israel, Gonjeshke Darande, juga menargetkan perekonomian Iran dengan melumpuhkan bank-bank besar dan dilaporkan mencuri lebih dari $ 90 juta dari bursa mata uang kripto," kata laporan tersebut.
Sebaliknya, strategi perang siber Iran berfokus pada disrupsi dan perang psikologis.
Menteri Komunikasi Iran melaporkan menghadapi lebih dari 20.000 serangan siber selama perang 12 hari tersebut, tetapi para pejabat Israel mencatat bahwa tidak ada satu pun yang memiliki "dampak dramatis".
Kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Iran telah terlibat dalam operasi "peretasan dan kebocoran" terhadap perusahaan-perusahaan Israel dan menggunakan pesan-pesan spear-phishing yang menargetkan para diplomat.
Mereka juga menggunakan kampanye disinformasi, mengirimkan pesan teks palsu kepada warga negara Israel yang dibuat seolah-olah merupakan peringatan darurat resmi untuk menyebarkan kepanikan mengenai kekurangan bahan bakar dan serangan.
Dampak kegiatan ini digambarkan sebagai "sangat terbatas" dalam arti strategis yang lebih luas, terutama mengganggu kehidupan warga sipil daripada memberikan "keunggulan yang menentukan" dalam konflik.
Dalam konteks perang siber ini, perdamaian antara Israel dan Iran memang jauh dari kata damai, terlebih, serangan siber dari kedua belah pihak berlangsung hampir setiap hari.
(oln/ft/rntv/*)
Konflik Iran Vs Israel
Iran Pamer Kekuatan Besar Tembak Rudal ke di Teluk Oman, Bikin Israel Was-was |
---|
Iran Pamer, Sebut Rudal yang Hantam Israel Hanya Rudal Lawas: Yang Baru Lebih Dahsyat |
---|
Perang 12 Hari Lawan Israel Sisakan Kekacauan di Seluruh Iran: Transportasi Lumpuh, Sinyal Kacau |
---|
Mossad Israel Sukses Rekrut 'Orang Dalam' Nuklir Iran, Teheran Eksekusi Gantung Rouzbeh Vadi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.