Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Perang Kotor di Iran dan Keruntuhan Moral Israel-Amerika

Apa yang bisa dibaca dari agresi cepat Israel ke Iran dan pemboman strategis oleh Amerika di Fordow, Natanz, dan Isfahan? 

DSA/Tangkap Layar
PERANG KOTOR - Serangan balasan Iran menghancurkan bangunan di Israel. Apa yang dilakukan Israel dan Amerika ke Iran sekali lagi mempertontonkan betapa hegemoniknya mereka atas tatanan global.  

Nadezhda Romanenko, analis politik di situs Russia Today menulis demikian, “Anda tidak bisa menghentikan program nuklir, dengan sengaja menargetkan keluarga. Anda hanya mengabaikan gagasan, segala sesuatu tidak boleh dilakukan.”

Kritiknya merujuk kasus ilmuwan nuklir Iran, Mostafa Sadati-Armaki yang tewas bersama anggota keluarganya.

Nyawa istri, dua putri serta putranya melayang dalam serangan udara ke rumah keluarga itu di Teheran.

Menurut Romanenko, ini bukan sekadar serangan presisi. Ini adalah eksekusi terhadap sebuah rumah tangga.

Sadati-Armaki bukanlah pejabat senior Iran. Ia adalah ilmuwan tingkat menengah—seorang insinyur yang bekerja dalam kerangka program nuklir Iran. 

Peran itu mungkin telah menjadikannya target dalam logika konflik modern versi Israel.

Namun, tidak ada, bahkan logika itu, yang dapat membenarkan pembunuhan terhadap anak-anaknya di rumah mereka sendiri.

Ini bukanlah peristiwa insidentil. Pada tanggal 13 Juni 2025, di hari pertama agresi,  sedikitnya lima ilmuwan nuklir Iran tewas.

Termasuk mantan Kepala Badan Atom Iran Dr Fereydoon Abbasi, Mohammad Mehdi Tehranchi, Abdolhamid Minouchehr, Ahmadreza Zolfaghari Daryani, dan Seyed Amir Hossein Feghhi. 

Kredensial mereka mengikat ilmuwan-ilmuwan itu pada program nuklir Iran. Semua telah memainkan beberapa peran, teknis atau administratif, dalam pengembangan energi nuklir Iran.

Tidak ada satupun di antara mereka yang menjadi kombatan. Sebagian besar adalah akademisi. Beberapa telah pensiun dari jabatan negara.

Hal terpenting, mereka tidak sendirian. Dalam beberapa kasus yang dilaporkan, anggota keluarga tewas bersama mereka, istri, anak, orang tua, dan tetangga yanag tidak tahu apa-apa.

Ini bukan soal rudal yang mendarat di ruang kota yang padat. Ini adalah serangan yang ditargetkan pada rumah-rumah, di daerah pemukiman, pada malam hari, ketika keluarga sedang berkumpul. 

Ini bukan kabut perang. Ini adalah persenjataan yang disengaja. Anak-anak tentu saja tidak terlibat kebijakan pengayaan uranium. 

Anggota keluarga tidak mengawasi laboratorium uranium. Namun, mereka meninggal karena kedekata, karena hubungan dengan seseorang yang dianggap berbahaya oleh Israel.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved