Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Misteri Nasib Material Nuklir Iran Usai Serangan Midnight Hammer Amerika Serikat

Wakil Presiden AS JD Vance mengindikasikan pihaknya masih belum tahu nasib keberadaan cadangan bahan bakar reaktor nuklir itu setelah serangan AS.

Penulis: Gita Irawan
/Akbar Permana/Tribunnews
3 SITUS NUKLIR IRAN - Kondisi 3 Situs Nuklir Iran, Isfahan, Fordow dan Natanz luluh-lantah usai diserang AS. keberadaan cadangan uranium Iran masih misterius usai militer AS melakukan serangan "Midnight Hammer" ke tiga fasilitas nuklir Iran yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Sabtu (21/6/2025) lalu. (Infografis/Akbar Permana/Tribunnews) 

Serangan awal Israel pada 13 Juni 2025 lalu menargetkan dan menghancurkan infrastruktur listrik di fasilitas tersebut, termasuk gardu induk listrik, gedung pasokan listrik utama, dan pasokan listrik darurat serta generator cadangan. 

Baca juga: Gempuran AS Gagal Total! Penasihat Khamenei: Uranium Kami Masih Ada, Nuklir Iran Tetap Aman

Pada hari yang sama, aula bertingkat utama tampak telah diserang menggunakan amunisi penembus tanah.

Kemudian, Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Perintis (terdiri dari aula bertingkat di atas tanah dan di bawah tanah) bagian di atas tanahnya hancur secara fungsional dan serangan pada aula bertingkat di bawah tanah menimbulkan kerusakan serius akibat serangan 13 Juni lalu.

"Tingkat radioaktivitas di luar lokasi Natanz tetap tidak berubah dan pada tingkat normal, yang menunjukkan tidak ada dampak radiologi eksternal pada populasi atau lingkungan," kata Grossi dilansir dari laman resmi IAEA, Jumat (20/6/2025).

Namun, lanjut di, di dalam fasilitas Natanz terdapat kontaminasi radiologis dan kimia. 

Ia mengungkapkan ada kemungkinan isotop Uranium yang terkandung dalam Uranium Heksafluorida, Uranil Fluorida, dan Hidrogen Fluorida tersebar di dalam fasilitas tersebut.

"Radiasi, yang utamanya terdiri dari partikel alfa, menimbulkan bahaya yang signifikan jika terhirup atau tertelan. Risiko ini dapat dikelola secara efektif dengan tindakan perlindungan yang tepat, seperti menggunakan alat bantu pernapasan. Kekhawatiran utama di dalam fasilitas tersebut adalah toksisitas (tingkat racun berbahya) kimia," lanjut dia.

Lokasi selanjutnya adalah Fordow.

Fordow, kata dia, adalah lokasi pengayaan uranium utama Iran untuk memperkaya uranium hingga 60%.

Namun, Grossi menyatakan IAEA tidak mengetahui adanya kerusakan di Fordow pada Jumat (20/6/2025) lalu.

Di lokasi nuklir Esfahan, Grossi melaporkan empat bangunan rusak dalam serangan Jumat (13/6/2025) lalu. 

Empat bangunan itu yakni laboratorium pusat kimia, pabrik konversi uranium, pabrik pembuatan bahan bakar reaktor Teheran, dan fasilitas pemrosesan logam uranium yang diperkaya (yang sedang dibangun).

Grossi melaporkan tidak ada peningkatan tingkat radiasi di luar lokasi yang dilaporkan. 

Seperti di Natanz, perhatian utama IAEA adalah toksisitas kimia.  

Baca juga: Fasilitas Nuklir Iran, Fordow: Mengapa Dia Dilindungi dengan Sangat Baik 80 Meter di Bawah Tanah?

Ia juga melaporkan Reaktor Penelitian Air Berat Khondab yang sedang dibangun di Arak, juga terkena serangan pada 19 Juni lalu.

"Karena reaktor tersebut tidak beroperasi dan tidak mengandung bahan nuklir, tidak ada konsekuensi radiologis yang diperkirakan terjadi," ungkapnya.

Satu gedung tempat rotor sentrifus canggih diproduksi dan diuji di Pusat Penelitian Teheran juga terkena dampak serangan.

Grossi juga mencatat dua gedung, tempat komponen sentrifus yang berbeda diproduksi, hancur di bengkel Karaj.

Akan tetapi tidak ada dampak radiologis, baik secara internal maupun eksternal.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bushehr, kata dia, adalah lokasi nuklir di Iran yang paling parah terkena dampak serangan.

Menuntut Grossi lokasi itu adalah pembangkit listrik tenaga nuklir yang masih beroperasi dan menyimpan ribuan kilogram bahan nuklir.

"Negara-negara di kawasan ini telah menghubungi saya secara langsung selama beberapa jam terakhir untuk menyampaikan kekhawatiran mereka," kata Grossi.

"Saya ingin menegaskan, jika terjadi serangan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bushehr, serangan langsung dapat mengakibatkan pelepasan radioaktivitas yang sangat tinggi ke lingkungan," lanjut dia.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved