Konflik Rusia Vs Ukraina
4 Presiden Berpengaruh di Dunia Bertemu Termasuk Putin dan Trump, Zelensky Mau
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky siap untuk berpartisipasi dalam pertemuan dengan para presiden berpengaruh di dunia, Erdogan jadi sosok kunci
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Nuryanti
Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.196 pada Selasa (3/6/2025).
Hari ini pukul 03.00 waktu setempat, koresponden Suspilne melaporkan adanya ledakan di Poltava.
Pada pukul 02.00 waktu setempat, Rusia menyerang bangunan berlantai lima di Chernihiv, melukai dua orang.
Militer Ukraina melaporkan adanya lima korban jiwa akibat penembakan Rusia di Ukraina timur pada hari Senin (2/6/2025).
Satu orang tewas di Kramatorsk, dua orang tewas di Illinivka, dan dua orang tewas di Kupiansk, seperti diberitakan Suspilne.
Zelensky Tak Peduli Jika Rusia Marah
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan tidak seorang pun peduli apakah Rusia marah setelah 117 pesawat nirawak Ukraina yang disembunyikan di dalam truk menghantam puluhan pesawat tempur di lapangan udara Rusia.
"Hanya sehari sebelumnya, Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran semalam terhadap Ukraina, lebih dari 480 pesawat nirawak dan rudal. Ada korban jiwa, orang terbunuh dan terluka," katanya pada hari Senin.
"Ini terjadi setiap hari. Jadi tidak, tidak seorang pun peduli apakah Rusia marah. Yang penting adalah Rusia harus bergerak untuk mengakhiri perang ini," lanjutnya.
Sebelumnya pada hari Minggu (1/6/2025), Ukraina melakukan serangan dengan menyelundupkan pesawat nirawak ke Rusia dengan truk dan kemudian menembakkannya ke pangkalan udara.
Serangan tersebut merusak sekitar 40 pembom strategis senilai 7 miliar dolar.
Baca juga: Rusia-Ukraina Setuju Tukar Tawanan Perang dan 12.000 Jenazah Tentara setelah Negosiasi di Istanbul
Zelensky Berharap Trump "Menghukum" Rusia
Zelensky berharap mitranya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia.
"Kami benar-benar berharap Trump akan mengambil langkah-langkah kuat," kata Zelensky.
Ia mendesak presiden AS untuk memperketat sanksi terhadap Rusia untuk mendorong Rusia agar menyetujui gencatan senjata penuh.
Permintaan tersebut muncul setelah perwakilan Rusia dan Ukraina bertemu di Istanbul pada hari Senin.
Dalam pertemuan itu, Rusia mengusulkan gencatan senjata 2-3 hari untuk mengevakuasi jenazah tentara dan orang yang tewas di Ukraina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.