Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump Ungkap Ketidaksenangan atas Serangan Rusia ke Ukraina dan Pertimbangkan Sanksi Baru
Presiden Donald Trump nyatakan ketidakpuasan pada Putin terkait serangan udara besar Rusia ke Ukraina dan pertimbangkan sanksi tambahan.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran ke berbagai kota di Ukraina pada Minggu (25/5/2025) malam, menewaskan puluhan orang dan menyebabkan kerusakan luas.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari yang sama mengomentari insiden tersebut.
Dia menyatakan tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Trump juga mengaku tidak senang dengan apa yang dilakukan Putin.
"Saya tidak senang dengan apa yang dilakukan Putin," kata Trump kepada wartawan di New Jersey saat kembali ke Washington, DC.
"Dia membunuh banyak orang, dan saya tidak tahu apa yang terjadi pada Putin,"
"Saya sudah lama mengenalnya dan selalu akur dengannya, tetapi dia mengirim roket ke kota-kota dan membunuh orang, dan saya sama sekali tidak menyukainya."
"Kami sedang berunding, dan dia menembakkan roket ke Kyiv dan kota-kota lain."
Trump mengaku terkejut dengan serangan tersebut.
"Saya tidak suka apa yang dilakukan Putin, sedikit pun tidak. Dia membunuh orang. Dan sesuatu terjadi pada orang ini, dan saya tidak menyukainya," ujar Trump.
Trump Pertimbangkan Sanksi Tambahan
Baca juga: Pertukaran Tawanan Perang Terbesar Rusia-Ukraina
Menyusul serangan mematikan Rusia, Trump mengaku sedang mempertimbangkan sanksi tambahan terhadap Rusia sebagai respons atas permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Trump, yang dikenal sering memuji hubungan baik dengan Putin, berbicara dengan pemimpin Rusia pada Senin lalu.
Setelah panggilan telepon dengan Putin, serta diskusi dengan Zelensky dan sekutu Eropa, Trump mengumumkan bahwa Rusia dan Ukraina akan segera memulai negosiasi gencatan senjata untuk mengakhiri perang.
Ia menegaskan bahwa kondisi gencatan senjata “akan dinegosiasikan antara kedua pihak” karena hanya mereka yang mengetahui rincian negosiasi.
Serangan Drone Rusia di Kyiv Tewaskan 12 Orang, Termasuk 3 Anak
Pesawat nirawak Rusia menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv, dan wilayah sekitarnya pada Minggu (25/5/2025) pagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.