Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump Ungkap Ketidaksenangan atas Serangan Rusia ke Ukraina dan Pertimbangkan Sanksi Baru
Presiden Donald Trump nyatakan ketidakpuasan pada Putin terkait serangan udara besar Rusia ke Ukraina dan pertimbangkan sanksi tambahan.
Serangan tersebut menyebabkan sedikitnya 11 orang luka-luka dan menewaskan 12 orang, termasuk tiga anak-anak.
Kepala administrasi militer Kyiv, Tymur Tkachenko, mengatakan bahwa lebih dari selusin drone musuh terbang di sekitar ibu kota pada pagi hari.
Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, menyatakan bahwa kota sedang dalam kondisi diserang.
Ia menambahkan bahwa sistem pertahanan udara telah diaktifkan dan meminta warga tetap berada di tempat perlindungan.
Serangan udara juga meluas ke kota-kota lain, termasuk Kharkiv, Mykolaiv, dan Ternopil.
Akibatnya, sejumlah bangunan mengalami kerusakan dan beberapa orang mengalami luka.
Menurut keterangan pejabat Ukraina, total 12 orang tewas dalam serangan tersebut.
Di antara korban, tiga anak-anak dari satu keluarga di wilayah Zhytomyr, sebelah barat Kyiv, dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: 5 Peristiwa Perang Rusia-Ukraina: Rusia Bergerak Maju, Klaim Rebut 3 Pemukiman di Donetsk dan Sumy
Orang tua mereka saat ini dirawat di rumah sakit, dengan sang ibu dilaporkan berada dalam kondisi serius.
Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko, mengonfirmasi informasi tersebut.
Sekolah tempat anak-anak itu belajar turut menyampaikan belasungkawa melalui media sosial.
Serangan Udara Rusia Terbesar dalam Tiga Tahun
Rusia melancarkan serangan gabungan menggunakan 367 pesawat serang udara.
Pertahanan udara Ukraina berhasil menembak jatuh 45 rudal dan 139 drone.
Dua rudal dan 127 drone berhasil mencapai target.
Sebagian besar wilayah Ukraina terdampak, dengan 22 lokasi menjadi target serangan udara dan 15 lokasi lain terkena rudal jelajah dan UAV serang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.