Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Demo Besar Bela Palestina di Den Haag, Ratusan Ribu Orang Baju Merah Protes Genosida Gaza di Belanda

Ratuan ribu orang berunjuk rasa pada hari Minggu (18/5/2025) di Den Haag untuk memprotes kebijakan pemerintah Belanda terkait perang Israel di Gaza.

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan layar Youtube/Haber Lütfen
DEMO BELA PALESTINA- Ratuan ribu orang berunjuk rasa pada hari Minggu (18/5/2025) di Den Haag untuk memprotes kebijakan pemerintah Belanda terkait perang Israel di Gaza. Banyak pengunjuk rasa berpakaian merah atas permintaan penyelenggara, Oxfam Novib, yang ingin secara simbolis menelusuri garis merah untuk Gaza. 

Hamas juga menyandera 251 orang selama serangan itu, 57 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer telah tewas.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Minggu setidaknya 3.193 orang telah tewas sejak Israel melanjutkan serangan pada 18 Maret, sehingga jumlah korban perang secara keseluruhan menjadi 53.339.

Mahkamah Internasional di Den Haag sedang mendengarkan kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan yang menyatakan bahwa perang Gaza melanggar Konvensi Genosida Perserikatan Bangsa-Bangsa 1948, sebuah tuduhan yang dibantah keras Israel.

 

 

 

 

 


Menuntut Belanda Bertindak, Garis Merah untuk Gaza

"Buat Garis Merah untuk Gaza": Demonstran berunjuk rasa di Den Haag menuntut Belanda bertindak.

Lebih dari 100.000 orang melakukan aksi protes terbesar di negara itu dalam 20 tahun terakhir, menuntut pemerintah Belanda mengakhiri bungkam atas serangan Israel

Lebih dari 100.000 orang berunjuk rasa di Den Haag pada hari Minggu untuk mengecam sikap pemerintah Belanda terhadap Israel dan perang di Gaza, dalam apa yang dikatakan penyelenggara sebagai protes terbesar di negara itu dalam 20 tahun.

Demonstrasi yang berlangsung di Lapangan Malieveld dikoordinasikan oleh aliansi besar LSM internasional dan lokal di bawah tajuk “Tarik Garis Merah untuk Gaza.”

Menurut catatan resmi, lebih dari 70.000 orang menghadiri demonstrasi tersebut, sementara Oxfam Novib, salah satu LSM penyelenggara, melaporkan jumlahnya mencapai 100.000.

Para pembicara dalam protes tersebut menekankan bahwa ratusan orang telah meninggal karena kelaparan di Gaza sejak Maret. Mereka menuduh pemerintah Belanda tetap diam dalam menghadapi tindakan Israel di Gaza.

Pernyataan di situs web Amnesty International menekankan bahwa meskipun Israel berulang kali melanggar hukum perang, pemerintahan Schoof masih belum “menarik garis merah” dan terus menolak untuk bertindak guna mengakhiri impunitas.

Tercatat bahwa pertemuan yang diadakan pada bulan April antara beberapa LSM dan pemerintah mengenai masalah ini tidak membuahkan hasil.

Berbaris di belakang spanduk bertuliskan "Buat Garis Merah untuk Gaza," massa meneriakkan slogan-slogan seperti "Pemerintah Schoof tuli," "Pemerintah malu, tangan kalian berdarah," "Belanda membayar, Israel mengebom," "Bebaskan Palestina," "Tidak ada perdamaian di bawah pendudukan," "Hentikan genosida," dan "Hentikan pembunuhan anak-anak."

Tentara Israel telah melancarkan serangan brutal terhadap Gaza sejak Oktober 2023, menewaskan lebih dari 53.300 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

 

SUMBER: AFP, ANADOLU AJANSI

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved