Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Serangan Rudal Houthi Yaman Kembali Guncang Israel, Sirene Meraung Pasca-Kebakaran Besar Yerusalem

Bersamaan dengan itu, sirene berbunyi di sebagian besar wilayah utara Palestina yang diduduki dan lebih dari 70 pemukiman utama Israel.

Kredit: Flash90
BERLINDUNG - Pasukan Israel (IDF) tampak berlindung di pinggir jalan raya. Pada Jumat (2/5/2025), IDF melaporkan adanya serangan rudal yang ditembakkan dari Yaman. 

"Untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan para pejuang mereka, dan sebagai penolakan terhadap genosida yang dilakukan oleh musuh Israel... Pasukan rudal YAF melakukan operasi militer yang menargetkan target vital musuh Zionis di wilayah Haifa yang diduduki dengan rudal balistik hipersonik," kata tentara Yaman dalam sebuah pernyataan. 

"Rudal tersebut mencapai sasarannya dan sistem pencegat gagal mencegatnya. Hal itu menyebabkan ketakutan dan kepanikan di antara para pemukim Zionis, karena lebih dari dua juta Zionis menuju tempat perlindungan," tambah pernyataan itu.

YAF juga mengumumkan serangan pesawat nirawak terhadap “target vital” di Tel Aviv, yang tidak diakui Israel


AS Menyerang Yaman Setiap Hari 

Pesawat tempur AS telah melancarkan serangan mematikan terhadap Yaman setiap hari sejak 15 Maret, ketika Presiden AS Donald Trump mengintensifkan kampanye yang dimulai oleh pemerintahan sebelumnya tahun lalu. 

Kampanye pengeboman itu dilakukan sebagai respons terhadap pemberlakuan kembali larangan Yaman terhadap pengiriman Israel di Laut Merah dan tempat lain, serta pembaruan serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap Israel setelah Tel Aviv memulai kembali perang di Gaza bulan lalu.

YAF mengatakan pada tanggal 18 April bahwa mereka menargetkan Bandara Ben Gurion di Tel Aviv dengan rudal balistik Zulfiqar, bersamaan dengan serangan terhadap USS Harry S. Truman dan USS Carl Vinson di Laut Merah, hanya beberapa jam setelah serangan udara AS menewaskan sedikitnya 74 warga Yaman di Kegubernuran Hodeidah .

Yaman telah berulang kali menargetkan kapal induk AS sebagai respons terhadap kampanye Washington, yang menghabiskan biaya sekitar $1 miliar dan telah menguras persediaan senjata, namun gagal memberikan dampak yang signifikan terhadap gerakan YAF dan Ansarallah. 

 

(oln/rntv/tc/almydn/*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan