Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Hancurkan Rafah, Gaza Dikepung Kelaparan: Warga Khawatir Digiring ke Kamp Tertutup

Kota Rafah diratakan hingga blokade Israel memutus akses pangan dan obat-obatan untuk 2,3 juta penduduk Gaza selama hampir dua bulan.

khaberni/tangkap layar
SERANGAN UDARA ISRAEL - Tangkap layar Khaberni yang menunjukkan bekas ledakan bom dari serangan udara Israel di Beit Lahia, Gaza Utara, Sabtu (14/3/2025). Israel berdalih, serangan menargetkan terduga milisi perlawanan yang hendak memasang perangkap. Militer Israel tengah membangun "zona kemanusiaan" baru di Rafah. 

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel meratakan sisa-sisa Kota Rafah di tepi selatan Jalur Gaza. Hal ini memicu kekhawatiran warga akan digiring ke kamp raksasa di tanah tandus.

Blokade total Israel diberlakukan sejak gagalnya gencatan senjata enam minggu lalu, dikutip dari Reuters.

Tindakan ini telah memutus akses pangan dan obat-obatan untuk 2,3 juta penduduk Gaza selama hampir dua bulan.

Sejak pertengahan Maret 2025, Israel kembali melancarkan operasi darat dan merebut sebagian besar wilayah di Jalur Gaza.

Operasi ini juga memaksa evakuasi warga dari apa yang disebut sebagai "zona penyangga", termasuk seluruh wilayah Rafah yang mencakup sekitar 20 persen Jalur Gaza.

Menurut penyiar publik Israel, Kan, militer Israel tengah membangun "zona kemanusiaan" baru di Rafah.

Warga sipil akan dipindahkan ke zona tersebut setelah menjalani pemeriksaan keamanan untuk mencegah penyusupan pejuang Hamas.

Distribusi bantuan di zona tersebut kabarnya akan dilakukan oleh perusahaan swasta.

Hingga kini, militer Israel belum memberikan komentar atas laporan tersebut.

Anak-anak Sulit Tidur

Warga di Gaza melaporkan bahwa ledakan terus-menerus terdengar dari kawasan Rafah yang kini menjadi "zona mati".

Baca juga: Tolak Usulan Gencatan Senjata Hamas, Israel Kerahkan Roket Baru Bar di Gaza untuk Pertama Kalinya

"Ledakan tidak pernah berhenti, siang dan malam,"  ujar Tamer, seorang pengungsi dari Kota Gaza yang kini berlindung di Deir Al-Balah, dalam pesan singkat kepada Reuters.

"Setiap kali tanah berguncang, kami tahu ada rumah lagi yang dihancurkan di Rafah. Rafah sudah hancur," lanjutnya.

Tamer juga mengungkapkan, teman-temannya di Mesir melaporkan bahwa anak-anak mereka sulit tidur akibat dentuman ledakan yang mengguncang sepanjang malam.

Abu Mohammed, seorang pengungsi lainnya, menyatakan kekhawatirannya.

"Kami takut dipaksa masuk ke Rafah, yang akan menjadi seperti kamp konsentrasi, benar-benar terisolasi dari dunia luar," katanya.

Israel Anggap Warga Gaza Tidak Kelaparan

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan