Konflik Palestina Vs Israel
Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata Jangka Panjang di Gaza, tapi Senjata Tidak Bisa Dinegosiasikan
Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengatakan pihaknya bersedia menyetujui gencatan senjata multi-tahun dengan Israel untuk mengakhiri perang
Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata Jangka Panjang di Gaza, tapi Senjata Tidak Bisa Dinegosiasikan
TRIBUNNEWS.COM- Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengatakan pihaknya bersedia menyetujui gencatan senjata multi-tahun dengan Israel untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung di Gaza sambil menegaskan pihaknya tidak akan menyerahkan senjatanya, menurut pernyataan yang dibuat pada tanggal 26 April.
Taher al-Nono, penasihat media untuk pimpinan Hamas, mengatakan kelompok itu terbuka untuk membahas gencatan senjata yang berlangsung lima hingga tujuh tahun dan pembebasan semua tawanan Israel yang sekarang ditahan di Gaza, asalkan mencakup persyaratan utama: mengakhiri perang, membangun kembali jalur itu, dan membebaskan ribuan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.
"Kami terbuka terhadap usulan serius apa pun untuk mengakhiri perang," kata Nono, seraya menekankan bahwa "senjata perlawanan tidak dapat dinegosiasikan dan akan tetap berada di tangan kami selama pendudukan masih berlangsung."
Namun, Israel bersikeras bahwa perjanjian apa pun harus melibatkan demiliterisasi Gaza.
Para pemimpin Israel juga berupaya melakukan pembersihan etnis terhadap 2,3 juta warga Palestina di Gaza dan membangun pemukiman bagi pemukim Yahudi untuk menjajah jalur tersebut.
Seorang pejabat Hamas yang tidak disebutkan namanya menjelaskan lebih lanjut kepada AFP pada hari Sabtu bahwa kelompok tersebut siap untuk pertukaran tahanan satu kali dan penghentian permusuhan selama lima tahun.
Pejabat itu memberikan komentar tersebut saat delegasi dari kelompoknya bersiap bertemu para mediator di Kairo pada hari yang sama.
Sikap ini muncul setelah Hamas baru-baru ini menolak usulan Israel yang menawarkan gencatan senjata selama 45 hari dengan imbalan pembebasan 10 tawanan hidup.
Hamas secara konsisten menuntut agar gencatan senjata apa pun harus mengarah pada penarikan penuh Israel dari Gaza, penghentian perang secara permanen, pertukaran tahanan secara menyeluruh, dan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke wilayah tersebut.
Negosiasi yang diperbarui itu terjadi setelah Israel melanjutkan serangan militernya di Gaza pada 18 Maret. Pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 2.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak saat itu. Israel secara sepihak mengakhiri gencatan senjata sebelumnya yang dimulai pada Januari dan menghentikan semua bantuan ke Gaza pada 2 Maret.
Pada hari Sabtu, saat pengepungan total Israel mendekati minggu kedelapan, kepala badan pengungsi Palestina PBB, UNRWA, mengatakan Israel bersalah karena menyebabkan kelaparan "buatan manusia dan bermotif politik" pada rakyat Gaza.
Sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 51.400 warga Palestina telah tewas dalam operasi militer Israel, menurut otoritas kesehatan setempat. Israel menyatakan bahwa 59 tawanan Israel yang ditawan Hamas masih berada di Gaza, dengan 24 orang diyakini masih hidup.
Negosiasi baru-baru ini semakin intensif, dengan kepala Mossad Israel, David Barnea, dilaporkan melakukan perjalanan ke Qatar untuk bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman al-Thani guna membahas upaya untuk mencapai kesepakatan.
Sementara Qatar telah menjadi mediator utama sebelumnya dalam konflik tersebut, Mesir baru-baru ini mengambil peran utama dalam menengahi pembicaraan.
SUMBER: THE CRADLE
Konflik Palestina Vs Israel
Pejabat Hamas Osama Hamdan: Pengakuan Negara Palestina Buah Perlawanan, Bukan Sekadar Simbol |
---|
Cak Imin: Presiden yang Berhasil Pidato dengan Baik Setelah Bung Karno, Hanya Pak Prabowo |
---|
Pertemuan Bahas Gaza Dihadiri oleh Presiden AS, Turki, Indonesia Berakhir |
---|
2 Media Israel Soroti Prabowo Ucap 'Shalom' Saat Berpidato di Markas PBB |
---|
Di PBB, Trump Desak Perang Gaza Segera Berakhir: Pengakuan Palestina sebagai Hadiah untuk Hamas |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.