Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pidato Trump di PBB: Serang Hamas, Sentil Iran, Sindir Eropa soal Rusia

Donald Trump gunakan pidato di PBB untuk desak perang Gaza dihentikan, serang Hamas, kritik Iran, dan sindir Eropa soal Rusia.

|
Facebook The White House
TRUMP BERPIDATO - Foto diunduh dari Facebook The White House, Rabu (24/9/2025). Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbicara dalam sidang umum, dirinya menggunakan pidato di PBB untuk desak perang Gaza dihentikan, serang Hamas, kritik Iran, dan sindir Eropa soal Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump tampil dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) di New York, Selasa (23/9/2025).

Dalam pidatonya yang panjang, Trump menyoroti berbagai isu global.

Dari perang Gaza, pengakuan Palestina, hingga sindiran terhadap Eropa soal Rusia.

Tak ayal, pidatonya menuai sorotan internasional.

Desak Perang Gaza Berakhir, Tolak Pengakuan Palestina

Trump menegaskan perang di Gaza harus segera dihentikan dan sandera Israel dibebaskan.

“Kita harus segera menghentikan perang di Gaza. Kita harus memulangkan semua sandera,” katanya, dikutip dari Al Jazeera.

Ia merujuk pada 20 dari 48 sandera Israel yang diyakini masih hidup di Gaza.

Kendati demikian, Trump menolak langkah sejumlah negara Barat yang baru-baru ini mengakui Palestina sebagai negara.

Ia menyebut pengakuan tersebut sebagai “hadiah yang terlalu besar untuk Hamas” atas serangan 7 Oktober 2023.

Komentar itu bertentangan dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang dalam forum berbeda menegaskan kenegaraan Palestina adalah “hak, bukan hadiah”.

Hamas vs Netanyahu

Trump menuding Hamas sebagai pihak yang berulang kali menggagalkan negosiasi gencatan senjata.

Hamas membantah tuduhan tersebut dan menyalahkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagai penghalang utama kesepakatan.

Baca juga: Radioaktif Nuklir di Kawasan Industri Serang Berasal dari Luar Negeri, Jumlahnya 7 Kuintal

Netanyahu dituding melanggar gencatan senjata pada Maret lalu dengan kembali melancarkan operasi darat di Gaza.

Laporan PBB menyebut lebih dari 65.000 warga Palestina telah terbunuh sejak Israel melancarkan serangan dan menggambarkan operasi militer Israel sebagai bentuk genosida.

Konflik Israel–Hamas yang pecah pada 7 Oktober 2023 menjadi salah satu titik paling berdarah dalam sejarah modern Palestina.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan