Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Target 30 Hari Gagal, AS Kelimpungan Hadapi Houthi Yaman: 7 Drone Jutaan Dolar Lenyap dalam 6 Pekan 

Hilangnya pesawat nirawak bernilai tinggi, termasuk MQ-9 Reapers, mencegah pasukan AS membangun superioritas udara di Yaman dalam jangka waktu 30 hari

tangkap layar/pt
DRONE CANGGIH JATUH - Kolase foto tangkap layar dari PT, Minggu (27/4/2025) yang menunjukkan rudal Houthi dan drone MQ-9 Reaper Amerika Serikat (AS). Pada Selasa 22 April, angkatan bersenjata Yaman terafiliasi Houthi kembali mengumumkan jatuhnya pesawat tak berawak canggih AS, MQ-9 lainnya di langit negara itu. 

Target 30 Hari Gagal, Houthi Bikin AS Kelimpungan, 7 Drone Senilai Jutaan Dolar Lenyap dalam 6 Pekan 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Houthi di Yaman dilaporkan telah menembak jatuh beberapa pesawat tak berawak Amerika Serikat, yang masing-masing bernilai sekitar USD 7 juta (sekitar Rp 117 M per unit), selama enam minggu terakhir.

Perlawanan Houthi ini mampu menghambat operasi militer AS di wilayah tersebut, CNN melaporkan, mengutip sejumlah pejabat AS.

Baca juga: Bersandal Jepit, Ini Rahasia Milisi Houthi Bisa Panen Drone Canggih MQ-9 Reaper AS di Yaman

"Hilangnya pesawat nirawak bernilai tinggi, termasuk MQ-9 Reapers, telah mencegah pasukan AS membangun superioritas udara di Yaman dalam jangka waktu 30 hari yang dimaksudkan," kata para pejabat kepada CNN.

Artinya, niat awal AS menaklukkan perlawanan Houthi Yaman dalam 30 hari, gagal.

Kemunduran ini telah menunda upaya Washington untuk bergerak ke fase berikutnya dari kampanye militernya.

Dalam periode yang sama, pasukan Houthi telah meluncurkan 77 pesawat serang satu arah, 30 rudal jelajah, 24 rudal balistik jarak menengah, dan 23 rudal permukaan-ke-udara yang menargetkan pasukan AS, Laut Merah, dan Israel, menurut pejabat AS.

Baca juga: Houthi Tembak Jatuh Drone MQ-9 Reaper ke-21 AS, Kerugian Amerika Tembus Rp 12,3 Triliun

PESAWAT TANPA AWAK - Sebuah MQ-9 Reaper menerbangkan misi pelatihan di atas Nevada Test and Training Range pada 15 Juli 2019. Houthi Yaman dilaporkan menembak jatuh drone AS pada 4 Maret 2025.
PESAWAT TANPA AWAK - Sebuah MQ-9 Reaper menerbangkan misi pelatihan di atas Nevada Test and Training Range pada 15 Juli 2019. Houthi Yaman dilaporkan menembak jatuh drone AS pada 4 Maret 2025. (Foto Angkatan Udara AS oleh Prajurit Kelas 1 William Rio Rosado)

Biaya Operasi Militer Tembus Puluhan Triliun

Beban keuangan operasi militer AS ini pun terus meningkat, dengan biaya mencapai hampir USD 1 miliar (setara Rp 16,8 Triliun) hanya dalam tiga minggu pertama, kata laporan CNN.

Meskipun biaya yang dikeluarkan terus meningkat, pasukan AS telah melancarkan serangan udara setiap hari terhadap target-target Houthi selama lebih dari sebulan.

Sejak 15 Maret, AS telah melancarkan lebih dari 1.200 serangan udara di Yaman.

Sumber-sumber Houthi melaporkan bahwa serangan-serangan ini telah menewaskan lebih dari 217 warga sipil dan melukai lebih dari 430 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, tidak termasuk korban dari kalangan pejuang mereka.

Bulan lalu, Presiden Donald Trump memerintahkan "tindakan militer yang tegas dan kuat" terhadap Houthi, dengan ancaman akan "memusnahkan sepenuhnya" kelompok tersebut.

Kelompok Houthi mulai menyerang kapal-kapal di perairan regional pada November 2023, dengan menyatakan dukungan bagi warga Palestina di Gaza, tempat hampir 51.500 orang tewas dalam serangan Israel

Meskipun kelompok itu sempat menghentikan operasi selama gencatan senjata Januari antara Israel dan Hamas, mereka melanjutkan serangan setelah "Israel" memperbarui kampanye militernya di Gaza bulan lalu.

Kolase Rudal Houthi dan Drone MQ-9 Reaper Amerika
DRONE CANGGIH JATUH - Kolase foto tangkap layar dari PT, Minggu (27/4/2025) yang menunjukkan rudal Houthi dan drone MQ-9 Reaper Amerika Serikat (AS). Pada Selasa 22 April, angkatan bersenjata Yaman terafiliasi Houthi kembali mengumumkan jatuhnya pesawat tak berawak canggih AS, MQ-9 lainnya di langit negara itu.

Spesifikasi Drone Canggih AS yang Ditembak Jatuh Houthi

Drone MQ-9 Reaper adalah salah satu drone operasional terbaik di Amerika Serikat yang telah digunakan oleh militer negara tersebut sejak tahun 2007.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved