Sabtu, 4 Oktober 2025

45 Tahun Lalu: Operasi Militer Amerika di Iran Bersandi 'Eagle Claw' Gagal Total, 8 Tentara AS Tewas

45 tahun silam, Amerika Serikat meluncurkan operasi militer rahasia di gurun Tabas di timur laut Iran yang dijuluki Operasi Eagle Claw.

Ist/USS Socom
GAGAL TOTAL - Bangkai pesawat Amerika yang hancur di sebidang gurun di Iran. Pada tanggal 25 April 1980, sebuah Sikorsky RH-53D Sea Stallion milik Angkatan Laut AS bertabrakan dengan sebuah Lockheed EC-130E Hercules milik Angkatan Udara AS saat pengisian bahan bakar setelah misi dibatalkan. Kedua pesawat hancur, delapan awak tewas. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tanggal 25 April 1980 atau 45 tahun silam, Amerika Serikat (AS) meluncurkan operasi militer rahasia di gurun Tabas, timur laut Iran.

Operasi tersebut diberi nama sandi Eagle Claw atau Cakar Elang

Operasi militer ini bertujuan untuk mengevakuasi personel Kedutaan Besar AS yang ditahan di Teheran

Namun, operasi ini berakhir dengan kegagalan total karena badai pasir. 

Awal Masalah

Pada tanggal 4 November 1979, hampir 3.000 mahasiswa Iran menyerbu Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran dan menyandera 63 personel Amerika. 

Penyerbuan Kedutaan Besar terjadi setelah jatuhnya rezim Reza Pahlevi yang didukung AS oleh kekuatan Revolusi Islam Iran

Amerika Serikat, sebagai negara super power merasa direndahkan akibat penyanderaan tersebut.

Sebagai hasilnya, pada tanggal 16 April 1980, setelah berbulan-bulan sandera ditahan, Presiden AS Jimmy Carter menyetujui operasi penyelamatan militer untuk membebaskan para sandera dan mengakhiri krisis, dengan nama sandi Eagle Claw.

Rencana Operasi

Operasi tersebut melibatkan Angkatan Darat, Angkatan Laut, Korps Marinir, dan Angkatan Udara militer Amerika Serikat dalam sebuah perencanaan misi multi-tahap yang kompleks.

Tahap pertama mengharuskan pesawat AS ke masuk ke zona pendaratan Desert One, 320 kilometer tenggara Teheran

Keberhasilan mencapai Lokasi persiapan ini akan memungkinkan pesawat dapat mengisi bahan bakar dan memungkinkan helikopter dalam misi tersebut untuk berhasil menyelesaikan penerbangan pulang pergi, mengangkut pasukan serbu. 

Menurut Angkatan Udara Amerika Serikat, pesawat-pesawat berikut direncanakan akan digunakan selama operasi:

  • 3 – USAF Lockheed MC-130
  • 3 – USAF Lockheed EC-130
  • 8 – Helikopter USMC Sikorsky RH-53D
  • USAF Lockheed C-141
  • USAF AC-130 Gunship

Sedangkan pasukan darat yang dikerahkan untuk melaksanakan misi:

  • Detasemen Operasional Pasukan Khusus ke-1 Angkatan Darat AS – Delta
  • Resimen Ranger ke-75 Angkatan Darat AS
  • Divisi Kegiatan Khusus CIA
Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved