Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.149: Serangan Ganda Rusia di Kherson Tewaskan 1 Orang
Serangan artileri Rusia menghantam kota Kherson di Ukraina selatan pada Rabu (17/4/2025), menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya.
Negosiasi ini dipandang strategis karena menyangkut masa depan ekonomi Ukraina pascakonflik, sekaligus menjawab kepentingan AS terhadap pasokan mineral global yang stabil dan aman.
Serangan Ganda Rusia di Kherson Tewaskan Satu Orang dan Lukai Tiga Lainnya
Serangan artileri Rusia menghantam kota Kherson di Ukraina selatan pada Rabu (17/4/2025), menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya.
Informasi ini disampaikan oleh pejabat lokal seperti dilaporkan oleh Reuters dan Al Jazeera.
Menurut Oleksandr Prokudin, kepala administrasi militer wilayah Kherson, serangan dilakukan dua kali secara berurutan.
Serangan pertama menghantam permukiman sipil, dan saat petugas penyelamat tiba di lokasi untuk mengevakuasi korban, serangan kedua langsung menyusul.
Baca juga: Trump Kembali Salahkan Zelensky soal Perang Rusia-Ukraina, Kritik juga Dilempar ke Biden dan Putin
Prokudin menyebut bahwa taktik ini bertujuan menyasar para pekerja darurat, yang dikenal sebagai teknik “double tap” dan telah dikecam komunitas internasional dalam konflik sebelumnya.
“Rusia terus menargetkan warga sipil dan mereka yang mencoba menyelamatkan korban,” ujar Prokudin di kanal Telegram resminya.
Kherson telah menjadi salah satu wilayah yang paling sering dibombardir sejak pasukan Ukraina merebut kembali kota itu dari pendudukan Rusia pada akhir 2022.
Meskipun berada di bawah kendali Ukraina, wilayah ini tetap berada dalam jangkauan tembakan pasukan Rusia dari seberang Sungai Dnipro.
Hingga kini, belum ada komentar dari pihak Rusia terkait serangan terbaru ini.
Ukraina Tangkap 9 Orang, Termasuk Remaja, Terkait Rencana Sabotase untuk Rusia
Otoritas Ukraina pada Rabu (17/4/2025) mengumumkan penangkapan sembilan orang yang diduga terlibat dalam rencana sabotase atas perintah badan intelijen Rusia.
Informasi ini disampaikan oleh Badan Keamanan Ukraina (SBU), seperti dilaporkan oleh Reuters dan dikutip sejumlah media internasional.
Dari sembilan tersangka yang ditahan, lima di antaranya merupakan remaja berusia antara 14 hingga 15 tahun.
Menurut SBU, para tersangka berencana menanam bahan peledak, termasuk alat peledak rakitan, di dekat bangunan tempat tinggal dan jalur kereta api di Ukraina.
Petugas menyita lebih dari 30 kilogram bahan peledak dalam operasi tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.