Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.149: Serangan Ganda Rusia di Kherson Tewaskan 1 Orang

Serangan artileri Rusia menghantam kota Kherson di Ukraina selatan pada Rabu (17/4/2025), menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya.

Kantor Presiden Ukraina
KECAM DUBES AS - Foto ini diambil dari laman Kepresidenan Ukraina pada Minggu (6/4/2025), memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato pada Sabtu (5/4/2025). Serangan artileri Rusia menghantam kota Kherson di Ukraina selatan pada Rabu (17/4/2025), menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1.149 pada Kamis (17/4/2025).

Serangan artileri Rusia menghantam Kota Kherson di Ukraina selatan pada Rabu (17/4/2025), menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan negosiasi terkait kesepakatan mineral dengan Amerika Serikat telah menunjukkan "kemajuan yang baik".

Otoritas Ukraina pada Rabu (17/4/2025) mengumumkan penangkapan sembilan orang yang diduga terlibat dalam rencana sabotase atas perintah badan intelijen Rusia.

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.149:

Zelensky: Kesepakatan Bisa Hasilkan Manfaat Ekonomi Besar

Dikutip dari The Guardian, Zelensky mengatakan negosiasi terkait kesepakatan mineral dengan Amerika Serikat telah menunjukkan "kemajuan yang baik".

Pernyataan ini ia sampaikan dalam pidato hariannya pada Rabu (16/4/2025), di tengah pembicaraan yang dinilai bisa membawa dampak ekonomi besar bagi kedua negara.

Zelensky menyatakan aspek hukum dasar dari perjanjian tersebut hampir rampung.

Ia menambahkan, jika proses berjalan konstruktif dan cepat, kesepakatan ini akan memberikan hasil nyata secara ekonomi bagi Ukraina dan Amerika Serikat.

AS Longgarkan Tekanan Pembayaran Kembali Bantuan Militer

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.148: Soal Warganya Turut Berperang, China Lontarkan Bantahan

Seorang pejabat senior yang mengetahui proses negosiasi mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP) bahwa draf terbaru perjanjian tampaknya tidak mencantumkan bantuan militer AS sebelumnya sebagai utang yang harus dibayar Ukraina.

Hal ini menunjukkan perubahan sikap dari pemerintahan Washington, yang sebelumnya bersikeras agar bantuan dikembalikan.

Laporan Bloomberg News juga mengonfirmasi AS telah melonggarkan tuntutan pembayaran kembali atas bantuan yang telah dikirim sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 2022.

Negosiasi kini difokuskan pada kesepakatan eksplorasi dan pengelolaan mineral penting, termasuk tanah jarang yang dibutuhkan industri teknologi dan pertahanan.

Trump Tuntut Akses Besar ke Sumber Daya Alam Ukraina

Donald Trump disebut mendorong agar perjanjian tersebut mencakup pembagian besar terhadap cadangan sumber daya alam Ukraina, termasuk tanah jarang, sebagai imbalan atas dukungan militer selama perang.

Zelensky menegaskan Ukraina tidak akan menganggap bantuan militer sebelumnya yang disepakati di bawah pemerintahan Biden sebagai pinjaman.

Sebagai gantinya, Kyiv berharap dapat membayar di muka untuk bantuan militer yang mungkin disepakati di masa mendatang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved