Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Blak-blakan Tentara Israel Trauma dan Muak Dipaksa IDF Terapkan Protokol Anti-Nyamuk di Gaza

Muncul pengakuan blak-blakan seorang tentara Israel yang mengaku trauma atas penggunaan taktik kejam IDF dalam agresinya di Gaza dan Tepi Barat.

khaberni/tangkap layar
USIR PAKSA - Tangkap layar Khaberni, Senin (17/2/2025) menunjukkan warga Palestina di Tepi Barat berbaris saat dipaksa mengungsi pasukan Israel (IDF). Dalam agresi militer bertajuk Operasi Tembok Besi, IDF melakukan cara-cara pencaplokan wilayah di Tepi Barat. 

Blak-blakan Tentara Israel Trauma dan Muak Dipaksa IDF Terapkan Protokol Antinyamuk di Gaza
 
 
TRIBUNNEWS.COM - Perang kembali terjadi di Gaza.

Sejak  membatalkan gencatan senjata  pada 17 Maret, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) telah menggempur wilayah Palestina  dengan gelombang serangan mematikan yang katanya menargetkan personel gerakan perlawanan Palestina, Hamas.

Serangan tersebut telah menyebabkan jumlah korban tewas di Gaza menjadi lebih dari 50.000 sejak dimulainya perang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas di daerah kantong itu.

Baca juga: UEA Bujuk Mesir Terima Usulan AS Soal Gaza dengan Imbalan Finansial: Hamas Harus Angkat Kaki

Terkait agresi IDF yang kembali dilancarkan IDF ke Gaza, laporan CBS News baru-baru ini mengungkap pengakuan blak-blakan seorang tentara Israel yang mengaku trauma atas penggunaan taktik IDF dalam agresinya tersebut.

Taktik-taktik IDF ini, disebutkan melanggar hukum internasional secara nyata. Selain itu, taktik ini justru menimbulkan trauma bagi kebanyakan personel IDF itu sendiri.

"Tommy — bukan nama sebenarnya, karena ia setuju untuk berbicara dengan syarat anonim — bertempur di Gaza untuk IDF, dan kisahnya tentang taktik yang digunakan menimbulkan beberapa pertanyaan serius," kata laporan tersebut dikutip Jumat (28/3/2025).

Tentara Israel tersebut mengatakan kalau dia diperintahkan membakar dan menghancurkan rumah dan gedung serta menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia di Gaza

"Kami telah membakar gedung-gedung tanpa alasan, yang tentu saja melanggar hukum internasional," katanya dilansir CBS

"...Dan kami menggunakan perisai manusia sebagai perlindungan," tambahnya.

Tommy mengatakan komandannya memerintahkan unitnya untuk menggunakan warga sipil Gaza untuk mencari bahan peledak di gedung-gedung, alih-alih menggunakan anjing militer yang sudah dilatih.

"Mereka orang Palestina,".

"Kami mengirim mereka masuk terlebih dahulu untuk melihat apakah gedung itu aman dan memeriksa apakah ada jebakan... Mereka gemetar dan gemetar."

 "Kami berbicara dengan komandan kami, dan kami memintanya untuk berhenti melakukannya," kata Tommy, tetapi mereka diperintahkan untuk melanjutkan praktik tersebut. 

Baca juga: 6 Kali Sehari, Perwira Israel Akui Tentara IDF Rutin Terapkan Prosedur Nyamuk ke Warga Palestina

AGRESI - Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri melakukan agresi militer darat ke Jalur Gaza. Israel terindikasi enggan melanjutkan negosiasi tahap dua gencatan senjata dengan Hamas. (khaberni/tangkap layar)
AGRESI - Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri melakukan agresi militer darat ke Jalur Gaza. Israel terindikasi enggan melanjutkan negosiasi tahap dua gencatan senjata dengan Hamas. (khaberni/tangkap layar) (khaberni/tangkap layar)

Protokol Antinyamuk

Tommy mengatakan kalau penggunaan tameng manusia dari warga Gaza itu adalah prosedur militer yang diterapkan IDF.

Praktik tersebut bahkan memiliki nama — "protokol antinyamuk" — menurut Breaking the Silence, sebuah organisasi veteran Israel yang berupaya mengungkap pelanggaran militer oleh personel IDF

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved