Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Dikeroyok Negara Arab, Terancam Kena Sanksi Ekonomi hingga Putus Diplomasi
Negara Arab dan Muslim bersiap mengambil sikap keras terhadap Israel setelah serangan mematikan yang menargetkan pejabat Hamas di Doha pekan lalu.
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Para pemimpin negara-negara Arab dan Muslim bersiap mengambil sikap keras terhadap Israel setelah serangan mematikan yang menargetkan pejabat Hamas di Doha, Qatar, pekan lalu.
Pernyataan itu dilontarkan 60 negara yang tergabung dalam Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Senin (15/9/2025).
Dalam sidang darurat tersebut para petinggi dari berbagai belahan negara sepakat untuk meninjau ulang hubungan diplomatik, ekonomi, hingga militer dengan Israel.
Di antara para pemimpin tersebut adalah Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan dihadiri sejumlah kepala negara, menteri luar negeri, serta pejabat senior dari kawasan Arab dan dunia Islam.
Selama KTT berlangsung, mereka tak hanya merumuskan langkah-langkah diplomatik terkoordinasi, namun juga membahas cara untuk menekan Tel Aviv agar mundur eskalasi perang.
Daftar Sanksi Untuk Israel
Dalam sidang darurat gabungan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), hampir 60 negara menyepakati komunike akhir yang terdiri dari 25 poin.
Salah satu langkah utama yang akan diambil adalah penerapan sanksi ekonomi terhadap Israel. Negara-negara Arab mempertimbangkan pemutusan rantai perdagangan dan investasi, serta menekan akses Israel ke pasar kawasan.
Cara ini diharapkan bisa memberikan dampak langsung pada perekonomian Tel Aviv, sekaligus memperlihatkan konsekuensi nyata dari agresinya di Palestina.
Selain itu, komunike juga menegaskan perlunya penghentian penjualan senjata kepada Israel.
Baca juga: 79 Negara Anggota Liga Arab dan OKI Bersatu di Doha, Kecam Serangan Israel ke Qatar
Kebijakan embargo ini, bila dijalankan secara kolektif, akan membatasi kemampuan Israel untuk melanjutkan operasi militer di Gaza.
Hal ini dinilai penting mengingat sebagian peralatan militer Israel masih memiliki ketergantungan pada impor komponen dari luar negeri.
Lebih jauh, para pemimpin Arab-Muslim juga menyerukan peninjauan ulang hubungan diplomatik dengan Israel.
Negara-negara yang telah menandatangani Perjanjian Abraham, seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko, kini menghadapi tekanan besar untuk mempertimbangkan kembali normalisasi yang sudah berjalan.
Jika langkah ini benar-benar diambil, maka isolasi diplomatik Israel di kawasan akan semakin menguat.
Tindakan lain yang disepakati adalah membawa Israel ke ranah hukum internasional.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.