Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Tambah Pasukan Besar-besaran ke Gaza dalam 48 Jam, Pakar: IDF Masih Buta Kemampuan Hamas

Analis dan mantan pejabat keamanan mengakui kalau Israel belum memahami secara utuh kemampuan gerakan Hamas meski sudah 16 bulan berperang.

khaberni/tangkap layar
AGRESI - Pasukan Israel (IDF) dalam agresi militer mereka ke jalur Gaza. Per Minggu (23/3/2025), Israel menyatakan akan mengerahkan pasukan besar ke Gaza dalam lanjutan agresi militer untuk memerangi Hamas. 

Ia mengkritik kurangnya visi politik yang jelas dari para pemimpin Israel untuk periode pascaperang.

Sementara itu, Dana Weiss, analis politik untuk Channel 12, mengungkapkan kebingungannya atas kurangnya kejelasan mengenai tujuan Israel dalam melanjutkan perang, dengan bertanya, "Apakah kita mencoba melenyapkan Hamas? Atau memaksakan kekuasaan militer? Apa rencana untuk masa depan?"

Ia menekankan bahwa pertanyaan-pertanyaan ini belum terjawab.

EVAKUASI - Tangkap layar Khaberni, Kamis (6/2/2025), petugas medis militer Israel mengevakuasi seorang prajurit militer Israel (IDF) yang terluka saat melakukan agresi di Jalur Gaza. Seorang letnan kolonel IDF dilaporkan tewas tertimpa derek di Gaza Utara, Kamis.
EVAKUASI - Tangkap layar Khaberni, Kamis (6/2/2025), petugas medis militer Israel mengevakuasi seorang prajurit militer Israel (IDF) yang terluka saat melakukan agresi di Jalur Gaza. Seorang letnan kolonel IDF dilaporkan tewas tertimpa derek di Gaza Utara, Kamis. (khaberni/tangkap layar)

Harga Mahal yang Harus Ditebus Israel

Senada dengan itu, Nimrod Sheffer, mantan kepala divisi perencanaan militer Israel, memperingatkan kalau Israel akan kembali ke titik awal setelah seluruh perang ini, tetapi dengan harga yang mahal.

Harga-harga mahal yang harus dibayar Israel itu antara lain termasuk meningkatnya jumlah korban tewas, meningkatnya penolakan para prajurit cadangan untuk bertugas, dan berkurangnya peluang untuk menyelamatkan tawanan yang ditangkap hidup-hidup.

Ronen Manelis, mantan juru bicara militer Israel, membenarkan kalau Israel seperti berjudi kalau tekanan militer yang terus berlanjut akan mendorong Hamas untuk membuat konsesi.

Baca juga: Qassam Balas Ultimatum Israel: Tel Aviv Saksikan Lagi Kematian Sandera Jika IDF Nekat Lanjut Perang

Akan tetapi, ia mengakui bahwa strategi ini belum mencapai keberhasilan apa pun selama 16 bulan terakhir, karena Israel tidak mampu melenyapkan gerakan tersebut atau memaksanya untuk mengubah posisinya.

Sementara itu, jurnalis Channel 12 Menachem Horowitz menyoroti kemampuan Hamas untuk melancarkan serangan meskipun operasi militer intensif, dan mencatat bahwa tembakan roket dari Gaza dan ancaman Houthi di Laut Merah telah mengirim jutaan warga Israel ke tempat perlindungan, yang mencerminkan kegagalan rencana untuk membongkar kemampuan gerakan tersebut.

Baca juga: Rudal yang Ditembakkan Houthi dari Yaman Paksa Jutaan Warga Israel Mengungsi ke Bomb Shelter

 

 

(oln/khbrn/*)

 
 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved