Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

IDF Keluarkan Perintah Evakuasi Segera Warga Rafah, Pengusiran Paksa Penduduk Palestina Dimulai

Pembentukan direktorat ini menandai dimulainya fase pengusiran paksa warga Palestina di Gaza oleh Israel sesuai visi Presiden AS, Donald Trump

Foto oleh Khalil Kahlout/Flash90
DIUSIR PAKSA - Warga Palestina terlihat membawa barang-barang mereka setelah melarikan diri dari rumah mereka di Beit Lahia, di Jalur Gaza utara, pada 22 Maret 2025. Seiring buntunya negosiasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel, IDF memerintahkan pengusiran paksa penduduk dari zona-zona yang mereka nilai sebagai basis perlawanan Hamas di Jalur Gaza. Pengusiran paksa ini dimajukan Israel dengan klaim mendukung usulan Presiden AS, Donald Trump untuk memindahkan penduduk Gaza ke negara ketiga. 

"Namun, mengingat kurangnya respons Hamas, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) kemungkinan akan meningkatkan operasinya dalam beberapa hari mendatang," kata sumber tersebut.

"Kami menginginkan kesepakatan untuk pembebasan sandera, jadi untuk saat ini, kami menahan respons di bawah ambang batas tertentu. Namun Hamas memberi isyarat bahwa mereka tidak akan melunak, jadi tidak ada pilihan lain – respons akan meningkat," kata pejabat itu. 

Di sisi sebaliknya, Hamas menyatakan terbuka untuk melanjutkan negosiasi sesuai tahapan yang sudah disepakati pada Januari yang menyertakan 3 fase gencatan senjata.

Fase pertama (tahap pertama), berakhir pada Februari dengan pembebasan puluhan sandera Israel di Gaza dan pembebasan ribuan tahanan Palestina dari penjara Israel.

Saat memasuki negosiasi fase kedua (Tahap Kedua), Israel justru menginginkan perpanjangan fase pertama sembari menekan Hamas terus membebaskan sandera.

Baca juga: Jawab Pancingan Israel Lanjut Perang di Gaza, Hamas: Kami Punya Kartu As untuk Paksa Netanyahu Manut

Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat berjalan kembali ke kota Rafah di Jalur Gaza selatan setelah penarikan sebagian pasukan Israel dari kota tersebut.
Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat berjalan kembali ke kota Rafah di Jalur Gaza selatan setelah penarikan sebagian pasukan Israel dari kota tersebut. (Quds News Network)

Perintah Evakuasi Segera di Rafah

Pada Minggu pagi, IDF mengeluarkan peringatan evakuasi “mendesak” untuk wilayah Tel Sultan di Rafah

Juru bicara IDF berbahasa Arab, Kolonel Avichay Adraee mengunggah pesan ke media sosial, disertai peta wilayah yang harus dievakuasi, yang mengatakan bahwa “wilayah tempat Anda berada dianggap sebagai zona pertempuran berbahaya” karena militer melakukan operasi di sana. 

“Evakuasi area tersebut segera,” bunyi pesan tersebut. 

 
Urgent warning to the residents of the Gaza Strip in the Tel Sultan area in Rafah  

"The IDF has launched an attack to strike at terrorist organizations. The area you are in is considered a dangerous combat zone.  

Gush Katif Street is considered a humanitarian route for your use in order to move to the Mawasi area.  

We warn you: Movement in vehicles is prohibited.    

Staying in shelters, tents, and houses, or traveling via other unspecified roads, puts your life and the lives of your families at risk.  

Evacuate the area immediately," begitu bunyi perintah IDF terhadap warga Rafah.

Petinggi Hamas Tewas

Sementara itu, Hamas mengonfirmasi pada hari Minggu, bahwa seorang pemimpin politik senior, Salah al-Bardawil dan istrinya, tewas dalam serangan udara di Khan Younis, Gaza Selatan, semalam. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved