Konflik Palestina Vs Israel
Hamas Sidak Pasar di Gaza, Peringatkan Pedagang untuk Tidak Kerek Harga Pangan Selama Blokade Israel
Pasukan polisi yang dikelola Hamas melakukan sidak di pasar Gaza, menghimbau pedagang agar tidak menaikkan harga selama Israel memblokade bantuan.
TRIBUNNEWS.COM – Aksi blokade bantuan kemanusiaan yang dilakukan Israel ke jalur Gaza, belakangan memicu kenaikan harga pangan di sejumlah pasar lokal Gaza.
Kondisi ini mendorong tindakan sanksi dari otoritas Hamas terhadap para pedagang.
Mencegah lonjakan harga pangan yang semakin meroket, anggota pasukan polisi yang dikelola Hamas mulai melakukan sidak di pasar-pasar lokal di seluruh Gaza.
Para polisi Hamas dikerahkan untuk mengimbau para pedagang agar tidak menaikkan harga selama terjadi kebuntuan mengenai kesepakatan gencatan senjata.
Mereka mendesak warga untuk melaporkan pelanggaran yang dilakukan para pedagang.
Apabila para pedagang nekat melanggar perintah tersebut, maka polisi Hamas akan menahan dan menginterogasi para pedagang.
Lebih lanjut, mereka juga akan menyita perbekalan yang kemudian dijual kembali dengan harga lebih rendah.
Hal ini dilakukan lantaran pasokan makanan di Gaza semakin menipis, hanya akan bertahan dua minggu buntut blokade pangan yang dilakukan Israel, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Harga Pangan di Gaza Melonjak
Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), harga tepung dan sayur-sayuran di Gaza di awal Ramadan mengalami lonjakan lebih dari 100 kali lipat.
Hal serupa juga terjadi pada produk telur. Harga telur di pasar-pasar di seluruh Jalur Gaza dilaporkan naik hingga 150 persen buntut tindakan PM Israel, Benjamin Netanyahu, menghentikan semua bantuan kemanusiaan dan impor lainnya yang masuk ke Jalur Gaza.
Baca juga: Risalah Netanyahu Picu Lonjakan Harga Pangan di Gaza, Selama Ramadan Sayur Meroket 100 Kali Lipat
Kenaikan harga pangan bahkan dikonfirmasi langsung oleh pembeli dan pekerja bantuan di Gaza.
Adalah Belala al-Helou, salah satu penjual di Gaza mengatakan bahwa selama penyeberangan Gaza ditutup, harga pangan naik dan semakin meningkat.
"Harga-harga naik dan orang-orang panik tentang persediaan makanan," ucapnya sebagaimana dikutip dari AFP.
"Hari ini satu kilo gula harganya 10 shekel atau 12 shekel, naik lebih dari dua kali lipat harga sebelum perang,” imbuhnya.
Penjual lainnya, Adly al-Ghandour juga mengatakan harga pangan telah naik 80 persen. Jika penyeberangan ditutup harga pangan berpotensi naik 200 persen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.