Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

'Tembak Apa pun yang Bergerak', Israel Akui Angkatan Udara Terapkan Protokol Hannibal pada 7 Oktober

Prosedur kontroversial ini, yang membenarkan penembakan terhadap teman maupun lawan, dilaporkan dikeluarkan militer Israel (IDF) pada 7 Oktober

Foto: Kobi Gideon / Kantor Pers Pemerintah Israel/Wiki
Bangunan yang rusak di pemukiman Yahudi Israel kibbutz Beeri di di Palestina yang diduduki, setelah serangan 7 Oktober. Militer Israel (IDF) mengakui kalau Angkatan Udaranya menerapkan Protokol Hannibal yang menembaki baik warga Israel maupun petempur Hamas dalam serangan Banjir Al-Aqsa. 

'Tembak Apa pun yang Bergerak', Israel Akui Angkatan Udara Terapkan Protokol Hannibal pada 7 Oktober

TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel telah mengakui untuk pertama kalinya kalau angkatan udaranya menerapkan Prosedur Hannibal yang kontroversial pada 7 Oktober 2023, surat kabar Israel, Jerusalem Post melaporkan pada Kamis (27/2/2025).

Laporan media Israel ini mengutip hasil investigas militer Israel (IDF) atas kegagalan respons dan jejaring komando pada serangan faksi-faksi milisi Palestina -dimpimpin Hamas yang dikenal dengan nama Operasi Banjir Al-Aqsa.

Prosedur kontroversial ini, yang membenarkan penembakan terhadap teman maupun lawan, dilaporkan dikeluarkan IDF sekitar pukul 10:30 pagi, di tengah serangan di sepanjang perbatasan Israel-Gaza. 

Baca juga: Hamas Obrak-abrik Pangkalan Militer Nahal Oz Israel, IDF Akui Prajuritnya Lari Sembunyi

Apa itu Prosedur Hannibal?

Arahan Hannibal adalah protokol militer kontroversial yang mengizinkan penggunaan senjata api tanpa pandang bulu, bahkan terhadap warga sipil Israel sendiri, dalam upaya mencegah penangkapan tentara Israel

Meskipun para pejabat secara historis enggan mengakui penerapannya, penggunaannya telah didokumentasikan dalam operasi militer masa lalu, khususnya dalam operasi militer melawan Gaza dan Lebanon.

Baca juga: Helikopter Apache Israel Tewaskan Tentaranya Sendiri dan Warga Sipil Saat Serangan Hamas

Menurut Jerusalem Post, pada tanggal 7 Oktober, angkatan udara Israel “menembaki apa pun yang bergerak” di sepanjang perbatasan.

Pasukan Israel melancarkan sekitar 945 serangan udara dan melepaskan tembakan 11.000 kali dari helikopter, yang mengakibatkan banyak korban, tambah laporan itu.

Baca juga: Mantan Komandan Unit 8200 Intelijen Israel Akui IDF Kalah 15-0 dari Hamas

Ratusan mobil yang hancur di lokasi Festival Nova berlangsung. Ada dugaan kalau jatuhnya banyak korban jiwa di pihak Israel saat serangan Hamas itu justru disebabkan oleh membabibutanya IDF. Festival Nova berlangsung di dekat Kibbutz Beeri, hanya lima kilometer dari tembok pemisah Gaza.
Ratusan mobil yang hancur di lokasi Festival Nova berlangsung. Ada dugaan kalau jatuhnya banyak korban jiwa di pihak Israel saat serangan Hamas itu justru disebabkan oleh membabibutanya IDF. Festival Nova berlangsung di dekat Kibbutz Beeri, hanya lima kilometer dari tembok pemisah Gaza. (tangkap layar twitter)

Peristiwa Penting pada 7 Oktober

The Jerusalem Post juga memberikan kronologi kejadian pada hari itu.

05:30 – Pejuang Palestina melancarkan serangan ke Israel selatan di bawah perlindungan tembakan roket dan serangan pesawat tak berawak.

06:30 – Perlawanan Palestina menerobos pertahanan perbatasan Israel di beberapa titik.

07:30 – Markas besar terdepan militer Israel di Kibbutz Re'im diserbu.

08:00 – Kelompok Palestina mulai memindahkan tawanan Israel ke Gaza.

10:30 pagi – Angkatan udara Israel meluncurkan Perintah Hannibal, menembaki target bergerak di sepanjang perbatasan.

Menurut laporan tersebut, militer Israel akan merilis temuan investigasi internalnya antara tanggal 25 Februari dan 4 Maret, sebelum pengangkatan kepala staf baru, Mayjen Eyal Zamir, pada tanggal 5 Maret.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved