Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gary Lineker Bersama 500 Aktivis Kutuk Sensor, Ditekan Israel BBC Hapus Film Dokumenter tentang Gaza

Gary Lineker, Khalid Abdalla, Anita Rani dan Miriam Margolyes telah bergabung dengan lebih dari 500 pekerja film, TV dan media dalam mengutuk sensor

Editor: Muhammad Barir
mirror.co.uk
KUTUK SENSOR FILM GAZA- Gary Lineker, Khalid Abdalla, Anita Rani dan Miriam Margolyes telah bergabung dengan lebih dari 500 pekerja film, TV dan media dalam mengutuk penyensoran dan rasisme setelah BBC menarik film dokumenter tentang kehidupan anak-anak di Gaza. 

Gary Lineker Bersama 500 Pembuat Program Mengutuk Sensor BBC, BBC Hapus Film Dokumenter tentang Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Gary Lineker, Khalid Abdalla, Anita Rani dan Miriam Margolyes telah bergabung dengan lebih dari 500 pekerja film, TV dan media dalam mengutuk penyensoran dan rasisme setelah BBC menarik film dokumenter tentang kehidupan anak-anak di Gaza.

Para profesional media, termasuk sembilan staf BBC , mengirim surat kepada Direktur Jenderal penyiaran Tim Davie, Ketua Dewan Samir Shah, Kepala Bagian Konten Charlotte Moore, dan kepala berita dan urusan terkini Deborah Turness hari ini. 

Surat tersebut mengecam kampanye "rasis" dan "tidak manusiawi" yang menargetkan film ' Gaza: How to Survive a War Zone' , yang dihapus BBC dari layanan streaming iPlayer setelah mendapat tekanan dari para pendukung Israel. Dewan BBC akan membahas dokumenter tersebut besok.

“Di balik permainan politik ini, ada anak-anak yang berada dalam situasi paling buruk dalam kehidupan mereka. Inilah yang harus tetap menjadi inti diskusi ini,” bunyi surat itu. 

 

 

 

 

 

 

 

“Sebagai pembuat program, kami sangat khawatir dengan campur tangan aktor politik partisan dalam masalah ini, dan apa artinya ini bagi masa depan penyiaran di negara ini.”

Surat tersebut menyatakan bahwa film dokumenter tersebut menawarkan “perspektif yang sangat langka mengenai pengalaman hidup anak-anak Palestina” dan “pantas mendapatkan pengakuan” alih-alih disensor.

"Industri film dan TV Inggris tidak akan lagi terintimidasi oleh mereka yang misi utamanya adalah menyensor suara banyak orang yang membela hak-hak anak, kaum terpinggirkan, dan mereka yang sangat membutuhkan. Semua cerita memiliki hak untuk diceritakan dan pengawasan jurnalistik tidak boleh bergantung pada keinginan mereka yang menganggap kehidupan tertentu tidak setara," kata penandatangan surat Nada Issa, seorang produser/sutradara dan jurnalis pemenang penghargaan yang berdarah campuran Palestina dan Lebanon.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved