Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Zelensky Mengaku Siap Mundur, NATO Tak Perlu Repot Berkomplot untuk Gulingkan Dia?

Secara mengejutkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku siap mundur dari jabatan Presiden Ukraina.

Akun Zelensky di X/@ZelenskyyUa
PRESIDEN UKRAINA - Foto ini diambil pada Rabu (12/2/2025) dari publikasi resmi Presiden Ukraina pada Selasa (11/2/2025), memperlihatkan Presiden Ukraina Zelensky bertemu dengan Presiden Bank Investasi Eropa, Nadia Calvino (tidak terlihat di foto), di Kyiv pada Selasa (11/2/2025). Baru-baru ini Zelensky mengaku siap mundur dari jabatan Presiden Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku siap mundur dari jabatan Presiden Ukraina.

Pernyataan ini cukup mengejutkan karena Zelensky sebelumnya bahkan menolak mundur meski masa jabatannya sudah berakhir.

Zelensky kini mengatakan bersedia melengserkan diri apabila pengunduran dirinya itu bisa membawa perdamaian bagi Ukraina dan memastikan negara itu menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

“Jika demi perdamaian untuk Ukraina, jika kalian menginginkan saya untuk meninggalkan jabatan saya, saya siap. Saya bisa melakukannya demi keanggotaan NATO, jika ada syarat seperti itu,” kata dia dalam forum 'Ukraina Tahun 2025' di Kiev hari Sabtu, (22/2/2025), dikutip dari Russia Today.

“Saya ini memfokuskan keamanan Ukraina, tidak dalam 20 tahun, dan saya tidak ingin berkuasa selama puluhan tahun.”

Lalu, dia menyinggung perselisihannya dengan Amerika Serikat (AS) mengenai usul tentang kesepakatan logam tanah jarang. AS meminta kesepakatan itu sebagai imbalan atas bantuan militer untuk Ukraina.

Zelensky mengaku sudah menerima usul tentang kesepakatan senilai $500 miliar itu.

“Sudah jelas bahwa kita berbicara tentang utang, ini bukan investasi. Jika uang ini lari ke pendanaan itu, dan tidak ada yang datang dari luar negeri, maka kita membayar utang itu,” katanya.

“Kita punya $100 miliar. Saya tidak siap membayar $500 miliar. Dan saya bahkan tidak siap untuk mengaturnya di angka $100 miliar karena saya tidak mengakui pemberian itu sebagai utang. Kita seharusnya tidak membayar utang itu.”

ZELENSKY DAN TRUMP - Foto ini diambil pada Selasa (18/2/2025) dari publikasi resmi The White House, memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (kanan) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) berjabat tangan dalam pertemuan di New York pada 25 September 2019.
ZELENSKY DAN TRUMP - Foto ini diambil pada Selasa (18/2/2025) dari publikasi resmi The White House, memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (kanan) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) berjabat tangan dalam pertemuan di New York pada 25 September 2019. (Facebook The White House)

Zelensky terpilih sebagai presiden lewat pilpres yang digelar tahun 2019. Masa jabatannya sudah habis pada bulan Mei 2024.

Namun, dia menolak turut takhta sembari menyinggung kebijakan darurat militer yang diberlakukan sejak perang meletus.

Baca juga: Zelensky Siap Mundur sebagai Presiden Demi Imbalan: Keanggotaan NATO hingga Perdamaian Ukraina

Seandainya Rusia tidak menyerbu Ukraina, Zelensky harus maju kembali dalam pilpres jika tetap ingin berkuasa.

Namun, karena perang dengan Rusia, Ukraina segera memberlakukan situasi darurat militer. Artinya, pemilu untuk memilih presiden dan anggota dewan bisa ditunda.

Para pengkritik menuding Zelensky sengaja memperpanjang konflik dengan Rusia agar bisa terus berkuasa. Di samping itu, Rusia sudah tidak lagi menganggap Zelensky sebagai perwakilan Ukraina.

Tempo hari Presiden AS Donald Trump juga menyerang Zelensky dengan menyebutnya “diktator tanpa pemilu”.

Teka-teki alasan Zelensky siap mundur

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved