Konflik Palestina Vs Israel
Zelensky Mengaku Siap Mundur, NATO Tak Perlu Repot Berkomplot untuk Gulingkan Dia?
Secara mengejutkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku siap mundur dari jabatan Presiden Ukraina.
Menurut media-media internasional, pernyataan Zelensky itu muncul akibat tekanan dari berbagai penjuru.
The Wall Street Journal melaporkan para pejabat senior Eropa sudah mendesak Zelensky agar melunakkan sikapnya kepada Trump. Mereka takut Trump akan mencapai kesepakatan dengan Rusia tentang “kepala negara Ukraina”.
The Financial Times juga menduga Zelensky sedang dalam tekanan.
“Tawaran mengejutkan tentang pengunduran diri, meskipun kemungkinannya kecil karena peluang Ukraina bergabung dengan NATO tipis, adalah tanda adanya tekanan ekstrem terhadap pemimpin Ukraina itu saat AS bergegas membuat kesepakatan perdamaian dengan Moskow,” demikian laporan The Financial Times.
Saat ini hubungan Zelensky dengan Trump memburuk. Trump menuding Zelensky menunda pemilu di Ukraina.
Selain itu, Trump mengklaim angka kepuasan terhadap Zelensky hanya 4 persen.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1097: 3 Tahun Invasi Rusia, Zelensky Kini Siap Mundur demi Gabung NATO

NATO tak perlu repot gulingkan Zelensky?
Sementara itu, beberapa waktu Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) mengklaim NATO berencana menggulingkan Zelensky.
Caranya ialah dengan mendiskreditkan atau menjelek-jelekkan nama Zelensky menjelang pemilu Ukraina pada musim gugur nanti.
SVR menyebut para pejabat Barat menganggap Zelensky sebagai penghalang besar dalam perundingan damai Ukraina-Rusia.
Si mantan komedian itu tetap berkuasa sebagai Presiden Ukraina meski masa jabatannya sudah selesai pada bulan Mei 2024. Dia menolak turut takhta sembari menyinggung kebijakan darurat militer yang diberlakukan sejak perang meletus.
Menurut SVR, para pemimpin Barat kini berusaha menghentikan perang dengan mendorong Rusia dan Ukraina duduk di meja perundingan. Namun, Zelensky menghalangi.
“AS dan Belgia sepakat bahwa penghalang utama penerapan skenario itu ialah Zelensky, yang oleh Barat disebut tak lebih dari ‘unsur yang dapat dibuang,” ujar SVR dalam pernyataannya, dikutip dari Russia Today.
SVR juga mengklaim NATO sudah paham bawah masa Zelensky sudah berakhir. Untuk menyingkirkan Zelensky, NATO kini dilaporkan menyiapkan kampanye untuk menjelek-jelekkan Zelensky.
SVR berujar pejabat Barat akan menerbitkan informasi yang mengaitkan Zelensky dengan kasus penggelapan dana lebih dari $1,5 miliar yang ditujukan untuk membeli peralatan militer.
Jika Zelensky memutuskan mundur, NATO tidak perlu menggulingkannya. Namun, syarat yang diberikan Zelensky agar dia bersedia mundur sangatlah sulit, yakni Ukraina harus menjadi anggota NATO.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth bahkan mengatakan masuknya Ukraina ke dalam NATO adalah hal yang tidak realistis. Hegseth lalu meminta Ukraina menyerahkan wilayah yang diduduki Rusia sejak tahun 2014.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.